5 Fakta Menarik American Kestrel, Burung Predator Terkecil di Dunia

American kestrel merupakan salah satu burung karnivora dengan ukuran terkecil, yang mana ukuran tubuhnya hanya sepanjang 26 cm saja dan rentang sayapnya yang sepanjang 58 cm.

Sedangkan bentuk fisik burung ini sama halnya dengan jenis falcon lainnya, hanya saja memiliki warna yang menarik perpaduan antara biru di kepala dan sayapnya. Punggungnya memiliki warna cokelat, dengan perut berwarna putih yang loreng yang cantik. 

Habitat utama burung American Kestrel ini terdapat di range area yang luas, baik di gurun pasir, padang rumput serta pegunungan bersalju. Selain itu, burung ini termasuk jenis burung migrator yang berada di Kanada dan Amerika Serikat bagian utara ketika musim kawin dan bertelur.

Sedangkan saat musim dingin mereka pergi ke selatan menuju ke Amerika Serikat bagian selatan dan Meksiko. 

American Kestrel merupakan burung predator yang memiliki sifat unik, di mana cenderung menangkap mangsanya di daratan, dengan mendekati dan menerkam mangsanya. Yang mana pada umumnya burung predator menangkap dan membawa mangsanya terbang ke udara. Meskipun ukurannya kecil, tapi burung pemangsa ini mengandalkan kecepatannya dalam menyergap mangsanya. 

Sedangkan makanan utama dari burung American kestrel ini berupa serangga, burung-burung kecil hingga burung yang mempunyai ukuran sama dengannya, serta tak ketinggalan mamalia dan reptil kecil.

Burung American kestrel memiliki suara khas yang tidak dimiliki burung jenis lainnya yang mana bersuara, killy-killy-killy atau klee-klee-klee. Di mana mengucapkan klee ketika sedang tertarik ataupun marah, serta dapat pula saat sedang dalam masa kawin dan disuarakan oleh semua gender. Sementara burung yang masih kecil, atau sudah menginjak usia 16 bulan juga sudah dapat membunyikan suara tersebut.

Burung American kestrel terdiri dari 17 subspesies, yang mana kesemuanya mendiami wilayah Amerika Utara, Tengah, Selatan, serta Kepulauan Karibia. Subspesies american kestrel yang pertama kali ditemukan adalah F. s. sparverius, yang ditemukan pada tahun 1758 oleh Linnaeus yang berhabitat di sepanjang area Amerika Serikat.

Sementara subspesies paling baru ditemukan tahun 1915 oleh Cory, yang bernama latin F. s. cearae, yang berhabitat di Brasil selatan dan timur Bolivia. 

American kestrel termasuk burung yang tidak dilindungi dan memiliki status konservasi least concern menurut IUCN Red List. Meskipun termasuk tidak dilindungi, tapi pada tahun 1940 sempat adanya penurunan populasi hingga 40 persen dari subspesies Falco sparverius paulus, yang berhabitat di Florida, di mana akibat dari berkurangnya tempat bersarang. 

Itu tadi lima fakta dari burung American kestrel yang menjadi jenis burung predator paling kecil di dunia. Mari kita jaga, ya burung ini biar gak punah.