11 Hal Mengejutkan yang Sempat Ditemukan Membeku di Dalam Es

Daratan Antartika dilapisi es. Tapi ada satu yang cukup mengejutkan, sebuah pegunungan terkubur di bawah es. Kok, bisa ya?

Sebelumnya, para ilmuwan memang sudah mengetahui tentang Pegunungan Gamburtsev sekitar 50 tahun yang lalu. Karena jaraknya terkubur di bawah satu mil es, tidak mengherankan kalau mereka masih belum menemukan penampakan pegunungan tersebut.

Dilansir dari LiveScience, kemajuan teknologi sekarang ini memungkinkan manusia untuk menyelidiki ke dalam es, dan yang akhirnya mengejutkan para ilmuwan karena mereka menemukan serangkaian gunung dengan puncak setinggi 10.000 meter yang terbentang di 750 mil.

Pada tahun 2000-an, para peneliti mengamati pegunungan itu dari atas menempuh jarak 74.500 mil dengan radar penembus tanah, mengumpulkan data, dan memetakan gunung. Mereka mengatakan kalau jangkauannya agak mirip dengan Pegunungan Alpen, dan mereka juga mendeteksi anomali magnetik yang menunjukkan bahwa pegunungan tersembunyi itu kemungkinan terbuat dari bebatuan berusia miliaran tahun yang terangkat ke puncak terjal antara 250 dan 100 juta tahun yang lalu.

Pada 2012, para ilmuwan Rusia mengebor es sedalam 2 mil lebih, mereka dikejutkan dengan temuan yang terkubur jauh di bawah lanskap beku Antartika, yakni sebuah danau. Danau Vostok adalah danau subglacial terbesar di benua itu.

Bahkan lebih anehnya lagi, tim peneliti mengambil sampel dari danau itu dan didapati adanya sebuah kehidupan di dalam danau. Dilansir dari BBC, Danau Vostok terisolasi selama jutaan tahun, dan sampel yang dianalisis para ilmuan ditemukan adanya bakteri yang berbeda atau ditemukannya bakteri baru. Namun ada yang mengklaim kalau sampel yang mereka ambil tercemar oleh cairan pengeboran.

Dikutip dari New Scientist, tim yang sama mengebor lagi pada tahun 2015, karena mereka masih belum yakin dengan sampel sebelumnya. Kali ini mereka menemukan jenis bakteri asing dan misterius yang lain. Pada 2016, New Scientist melaporkan bahwa ada danau lain yang terkubur di bawah lapisan es Antartika, yang sama-sama terisolasi dan sama-sama mengandung potensi untuk menyimpan bentuk-bentuk kehidupan yang tidak seperti di Bumi.

Gletser selebar satu setengah mil di luar Cooke City ini diisi dengan jutaan belalang, penemuan itu disebut Grasshopper Glacier (Gletser Belalang). Menurut Montana Office of Tourism (Kantor Pariwisata Montana), analisis di tahun 1914 mengenai spesimen belalang mengkonfirmasi bahwa mereka termasuk spesies yang sudah punah sekitar 200 tahun yang lalu. Mereka yakin kalau kawanan belalang terjebak dalam badai salju ketika melintasi wilayah itu. Belalang itu mati dan kemudian membeku di bawah gletser selama badai salju.

Dimulai pada tahun 1990-an, pemanasan global mulai mencairkan gletser di sekitar kota Peio, Italia Utara. Artefak dari beberapa dekade sebelumnya mulai mencair dari es yang membeku, dan yang mengerikan adalah mayat-mayat dari prajurit yang tewas bertempur dalam Perang Putih Perang Dunia I.

Dikutip dari The Telegraph, kebanyakan mayat itu meninggal karena terserang cuaca dingin yang ekstrem dan longsoran salju daripada pertempuran yang terjadi. Ribuan jenazah pria tewas di pegunungan, dan tubuh mereka tidak pernah ditemukan. Sampai akhirnya pemanasan global mulai mencairkan tubuh mereka dari es. Ketika pencairan terus terjadi, ternyata masih banyak mayat yang terus ditemukan. Beberapa mayat bahkan sudah diidentifikasi.

Pada tahun 2004, seorang pemandu gunung setempat menemukan tiga tentara Hapsburg di lereng gunung. Sejarawan bahkan telah menemukan kabin yang membeku di bawah es, lengkap dengan kotak amunisi, helm baja, dan pakaian yang ditinggalkan oleh orang-orang yang berperang dalam Perang Putih. Barang-barang lain seperti senjata mesin yang sudah setengah dibongkar, bersama dengan barang-barang pribadi seperti foto, kliping koran, dan potongan-potongan seni parit.

Otzi ditemukan oleh dua pendaki yang sedang berlibur. Menurut Museum Arkeologi Tyrol Selatan, Erika dan Helmut Simon melaporkan bahwa mereka menemukan seseorang yang menjadi korban kecelakaan ketika mendaki gunung. Namun setelah diselidiki, dugaan mereka ternyata salah.

National Geographic menjelaskan bahwa Otzi memiliki 19 kerabat yang tinggal di daerah Tyrol Austria. Setelah diotopsi, kematiannya terjadi karena ditemukannya penyakit gusi tingkat lanjut, pembuluh nadinya mengeras, batu empedu, dan kadar arsenik yang tinggi dalam sistem tubuhnya, dan tubuhnya mengalami kerusakan parah akibat kedinginan.

Era Cretaceous diawetkan dengan sempurna di gletser Chili. Dilansir dari LiveScience, sekelompok peneliti internasional mengunjungi Taman Nasional Torres del Paine di Chili untuk mengungkap 46 spesimen yang mereka sebut ichthyosaurus. Sisa-sisa makhluk itu berasal dari 100 juta dan 150 juta tahun yang lalu, dan mereka bahkan termasuk jaringan lunak dan embrio. Kerangka terbesar panjangnya lebih dari 16 meter.

Para peneliti mengira kalau hal itu bisa terjadi karena adanya semacam kecelakaan yang mengubur fish-lizard (kadal ikan) di sedimen dan kemudian di gletser, dan seluruh kelompok spesies itu kemungkinan terperangkap dalam longsoran salju. Meskipun kadal-ikan hidup berdampingan dengan semua jenis dinosaurus, mereka mati lebih dulu seperti yang digambarkan para ilmuwan sebagai "penipisan oksigen global."

Pada tahun 2016, pemanasan global kembali melanda saat gelombang panas menyebabkan terjadinya pencairan bangkai rusa berusia puluhan tahun di Siberia barat. Bangkai itu terinfeksi antraks, dan dikutip dari CNN, kemunculan rusa itu justru menyebabkan kematian 1.200 rusa lain di dekatnya. Para ilmuwan percaya bahwa rusa itu bukan saja menjadi korban infeksi, tetapi juga menularkan infeksinya kepada 15.000 orang yang hidup secara nomaden di masa itu.

Dilansir dari Vice News, sekitar 40 orang dirawat di rumah sakit dengan gejala antraks, dan ini bukanlah wabah yang kecil. Antraks itu jenis yang sama, dan pemerintah Rusia mengirim spesialis dalam perang biologis untuk mencoba menahan penyebaran infeksi menular itu.

Dilansir dari The Telegraph, penemuan ini direkam dari dua orang kakak beradik yang sedang memancing di Danau Wawasee di Indiana. Ketika itu mereka melihat sesuatu yang aneh di dalam es. Mereka menemukan dua ekor ikan yang terperangkap di dalam es, satu ikan sedang memakan ikan yang lain.

Saat mereka mengunggah foto itu ke internet, tak ada satu orang pun yang percaya, dan menganggap itu hanyalah hoaks. Untuk membuktikannya, mereka akhirnya memposting video terkait dua ekor ikan dari danau beku itu.

Pada 2015, Science Nordic melaporkan fenomena aneh terkait pemanasan global. Dengan mencairnya gletser di Norwegia, para arkeolog menemukan beberapa hal dari Zaman Besi. Pegunungan di Oppland County menjadi tempat ditemukannya lebih dari 2.000 artefak.

Daerah itu sangat kaya akan artefak karena dulunya merupakan jalan utama bagi nenek moyang terdahulu. Tak terhitung banyaknya orang yang bolak-balik melintasi gunung, memindahkan ternak dan mengelola pertanian dengan perubahan musim di masa lalu.

Sebagian besar artefak yang ditemukan seperti panah dan sepatu kuda. Tetapi para ilmuwan juga menemukan sarung tangan, dan pada tahun 2011 para peneliti dari Universitas Oslo dan Universitas Sains dan Teknologi Norwegia menemukan sebuah tunik antara tahun 230 dan 390 Masehi.

Para ilmuwan berhasil menumbuhkan tanaman dari biji yang berusia 32.000 tahun yang terbungkus es, biji itu diyakini telah disembunyikan oleh tupai zaman es.

National Geographic mengatakan kalau penemuan itu dilakukan oleh tim peneliti Rusia yang menemukan tembolok biji tupai yang membeku di sepanjang Sungai Kolyma. Benih biji tanaman itu berada di 124 meter di bawah lapisan permafrost, tetapi para peneliti masih bisa memulihkan jaringan tanaman dari dalam biji. Benih pun berhasil berkecambah dan tumbuh bunga yang menghasilkan tanaman benih baru.

Dilaporkan oleh BBC, pada tahun 2013, seorang pendaki gunung menyerahkan sebuah kotak kecil berisi 100 permata berharga seperti batu rubi, zamrud, dan batu safir berharga sekitar 300.000 US dolar kepada pemerintah Prancis. Bukan tanpa sebab, pasalnya ia menemukan benda-benda mahal itu dalam es yang membeku di Mont Blanc.

Dan setelah diselidiki kotak itu berasal dari penerbangan Air India yang jatuh di gunung pada Januari 1966. Kecelakaan itu merenggut 117 nyawa penumpang, namun akibat lokasi yang tidak memungkinkan dan cuaca yang buruk, pencarian menjadi terkendala. Setelah terjadinya kecelakaan, puing-puing dan kargo berhasil ditemukan. Namun setelah seorang pendaki menemukan kotak berharga yang dilapisi es dan menyerahkannya ke pemerintah, banyak keluarga yang mengklaim kalau benda berharga itu milik kerabat mereka.

Namun itu bukanlah satu-satunya harta yang masih ada di gunung. Pada 2014, The Telegraph melaporkan bahwa seorang pemburu harta karun Prancis bernama Daniel Roche menemukan 50 buah perhiasan di gletser.

Wah, ternyata sejarah-sejarah dan peristiwa masih bisa abadi ya berkat gletser yang membekukan mereka.