Vietnam Penjarakan Warga yang Dituding Lakukan Kudeta

Ho Chi Minh City, IDN Times - Pengadilan di Vietnam menghukum seorang pria selama delapan tahun kurungan penjara karena dianggap terbukti melakukan upaya penggulingan pemerintahan pada Kamis (27/6).
Dikutip dari Reuters, pengadilan sebelumnya juga menggunakan pasal yang sama kepada seorang warga negara Amerika Serikat. Ia mendapatkan hukuman 12 tahun penjara karena disebut berusaha menjalankan kudeta.
1. Pengadilan hanya berlangsung sehari

Hakim di pengadilan kota Ho Chi Minh mendakwa Tran Cong Khai karena dinilai terbukti bergabung dengan sebuah organisasi berbasis di Amerika Serikat, Provisional Government of Vietnam. Melalui situs resmi pemerintah, Kementerian Keamanan Publik Vietnam mengungkap laki-laki 56 tahun itu kemudian merekrut anggota organisasi tersebut.
Khai dan rekan-rekannya juga disebut berencana menyabotase pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang diselenggarakan di Da Nang pada 2017. Pertemuan saat itu juga dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pengadilan Khai sendiri hanya berlangsung satu hari.
2. Organisasi itu menyalahgunakan internet untuk menciptakan kekacauan

Kementerian juga mengaku menemukan bahwa Provisional Government of Vietnam "mengajak beberapa orang untuk melakukan sejumlah aktivitas yang bertujuan untuk menyabotase negara dan menciptakan kekacauan politik serta sosial guna menggulingkan pemerintahan rakyat".
Temuan lainnya, menurut informasi dari pemerintah, adalah organisasi tersebut menyalahgunakan media sosial dan internet. Mereka memanfaatkan teknologi untuk menciptakan distorsi terhadap kebijakan-kebijakan negara. Tidak dijelaskan bentuk-bentuk penyalahgunaan yang dimaksud dan sesignifikan apa dampaknya terhadap berlangsungnya pemerintahan.
3. Pemerintah mengategorikan Provisional Government of Vietnam sebagai organisasi teroris

Pada awal tahun ini, pemerintah Vietnam sudah memasukkan organisasi tersebut ke dalam daftar kelompok teroris. Alasannya adalah karena pengurus Provisional Government of Vietnam membentuk beberapa unit di negara tersebut dengan tujuan melakukan aksi terorisme, sabotase, dan pembunuhan terhadap sejumlah pejabat negara.
Pemerintah mengatakan kelompok itu setia kepada Republik Vietnam yang hanya aktif dari 1945 hingga 1975 sebelum negara Vietnam di bagian utara dan selatan menjadi satu. Khai sendiri pernah menjadi pengacara sejak 1989 hingga menyatakan pensiun pada 2009. Tak diketahui mengapa ia memutuskan untuk menyudahi kariernya di bidang hukum.
4. Human Rights Watch menyebut Vietnam negara yang tak demokratis

Menurut laporan Human Rights Watch, rekam jejak Vietnam dalam hal kebebasan berekspresi memburuk pada 2018. Pemerintah memenjarakan anggota masyarakat yang menunjukkan perbedaan pendapat, memerintahkan penyerangan terhadap aktivis HAM, serta meloloskan peraturan yang mengancam kebebasan berekspresi.
Tahun lalu, pengadilan Vietnam mempersekusi setidaknya 12 orang dengan tuduhan "melakukan propaganda melawan negara". Mereka diancam hukuman mulai dari empat hingga 12 tahun. Para tersangkanya adalah antara lain blogger Ho Van Hai, aktivis Nguyen Dinh Thanh dan Vuong Van Tha.
5. Vietnam memenjarakan warga negara Amerika Serikat

Pemidanaan Khai terjadi beberapa waktu setelah Michael Nguyen, warga negara Amerika Serikat, dinyatakan terbukti melakukan upaya penggulingan pemerintahan pada 25 Juni lalu. Seperti dilaporkan kantor berita Vietnam, laki-laki 55 tahun itu juga disebut terbukti mengajak masyarakat mengikuti protes dengan tujuan menyerang gedung-gedung pemerintah di Hanoi dan Ho Chi Minh.
Nguyen dipenjara selama 12 tahun usai ditangkap pada Juli 2018 lalu. Menurut pemerintah, penangkapan Nguyen ditahan di Ho Chi Minh setelah kembali dari kota Hue untuk merekrut peserta protes antipemerintah.