Usai bentrok hebat yang melanda ibu kota Caracas pada Rabu (1/5/2019), Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada hari Kamis (2/5/2019) kemarin meminta agar personel angkatan bersenjata untuk menindak keras 'komplotan penghasut kudeta'. Komplotan yang dimaksudnya ialah kelompok pimpinan Juan Guaido, pemimpin kubu oposisi yang sudah mengantongi dukungan diplomatik dari 52 negara.
Perintah ini datang setelah Guaido, juga di hari yang sama, mendesak militer bangkit kemudian berbalik melawan pemerintahan Maduro. Sayangnya seruan dari 'presiden transisi' ternyata hanya sanggup menarik perhatian tentara dalam jumlah kecil. Gerakan anti-Maduro pun gagal melancarkan aksi besar-besaran, yang bertepatan dengan Hari Buruh Internasional.
