Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korea Utara Diduga Luncurkan Dua Rudal, Amerika Serikat Merespons

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meninjau pabrik peralatan medis Myohyangsan, Korea Utara, dalam gambar tanpa tanggal yang dirlis kantor berita pusat Korea Utara (KCNA) pada 26 September 2019.  ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meninjau pabrik peralatan medis Myohyangsan, Korea Utara, dalam gambar tanpa tanggal yang dirlis kantor berita pusat Korea Utara (KCNA) pada 26 September 2019. ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS

Tokyo, IDN Times - Korea Utara dilaporkan menembakkan dua rudal ke laut yang berlokasi di antara Semenanjung Korea dan Jepang pada Kamis (31/10). Informasi ini diungkap oleh pejabat militer di Jepang dan Korea Utara. 

Otoritas Jepang mengatakan kepada Reuters bahwa yang diluncurkan oleh Pyongyang adalah rudal jenis balistik. Peluncuran tersebut menjadi tes rudal yang pertama dalam satu bulan terakhir setelah dialog soal denuklirisasi antara Korea Utara dan Amerika Serikat berakhir tanpa hasil.

1. Amerika Serikat mengaku tahu soal ini

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi Resor Air Panas Yangdok (Yangdok County Hot Spring Resort), Korea Utara, dalam foto tidak bertanggal yang disiarkan oleh kantor berita Korea Utara (KCNA) pada 23 Oktober 2019. ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi Resor Air Panas Yangdok (Yangdok County Hot Spring Resort), Korea Utara, dalam foto tidak bertanggal yang disiarkan oleh kantor berita Korea Utara (KCNA) pada 23 Oktober 2019. ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, "Kami tahu ada laporan peluncuran rudal Korea Utara. Kami terus melanjutkan untuk memonitor situasi dan berkonsultasi dengan aliansi kami di Jepang dan Korea Selatan."

Sedangkan Direktur Senior di Korean Studies di Center for The National Interest di Washington, Harry Kazianis, mengingatkan Amerika Serikat agar tidak menyepelekan kebuntuan komunikasi dengan Korea Utara.

"Jangan salah, jika tak ada perubahan dalam arah arus hubungan Amerika Serikat-Korea Utara, hanya akan ada satu hasil yang mungkin terjadi: uji coba rudal atau senjata nuklir jarak jauh oleh Pyongyang yang akan menciptakan krisis seperti pada 2017," ujarnya.

2. Sepanjang 2017, Korea Utara meluncurkan serangkaian uji coba rudal dan nuklir

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbicara dalam konferensi pers setelah mengubah susunan menteri kabinetnya di kediaman resminya di Tokyo, Jepang, pada 11 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbicara dalam konferensi pers setelah mengubah susunan menteri kabinetnya di kediaman resminya di Tokyo, Jepang, pada 11 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato

Pada Maret hingga April, Korea Utara melakukan uji coba rudal sebanyak dua kali. Bahkan, pada Maret, dilaporkan ada empat rudal yang diluncurkan ke arah Laut Jepang. Amerika Serikat pun merespons dengan USS Carl Vinson ke Pasifik Barat.

Korea Utara secara terbuka menguji rudal balistik antar benua (ICBM) pada 4 Juli, yang mana ini bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat. Sepanjang Agustus, September dan November, Korea Utara tidak berhenti melakukan tes ICBM kembali. Perang retorika pun berlangsung antara pejabat di Washington dan Pyongyang.

3. Peluncuran kemarin terjadi di sore hari

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meninjau pabrik peralatan medis Myohyangsan, Korea Utara, dalam gambar tanpa tanggal yang dirlis kantor berita pusat Korea Utara (KCNA) pada 26 September 2019.  ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meninjau pabrik peralatan medis Myohyangsan, Korea Utara, dalam gambar tanpa tanggal yang dirlis kantor berita pusat Korea Utara (KCNA) pada 26 September 2019. ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS

Berdasarkan pernyataan resmi oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, ada dua proyektil yang diluncurkan oleh Korea Utara pada Kamis pukul 16.35 waktu setempat dari Provinsi Phyongan Selatan. Proyektil berikutnya diluncurkan pada sekitar pukul 16.38 waktu setempat.

Ketiga proyektil tersebut diperkirakan meluncur dalam kecepatan 370 kilometer dan mampu menjangkau area sejauh 90 kilometer. Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyebut proyektil-proyektil itu berjarak dekat.

4. Pangkalan militer Amerika Serikat di Jepang sempat mengeluarkan peringatan rudal

Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yon bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di kediaman resmi Abe di Tokyo, Jepang, pada 24 Oktober 2019, dalam foto yang dirilis oleh Kyodo. ANTARA FOTO/Mandatory credit Kyodo/via REUTERS
Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yon bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di kediaman resmi Abe di Tokyo, Jepang, pada 24 Oktober 2019, dalam foto yang dirilis oleh Kyodo. ANTARA FOTO/Mandatory credit Kyodo/via REUTERS

Sementara itu, pangkalan militer Amerika Serikat di Misawa, Jepang, sempat mengeluarkan peringatan rudal dan menginstruksikan para personel untuk berlindung. Beberapa saat kemudian, peringatan itu dicabut.

Peluncuran rudal oleh Korea Utara kemarin pun di luar kebiasaan. Sebab, biasanya Pyongyang melakukannya pada dini hari. Uji coba kemarin juga menjadi yang pertama setelah dialog antara Korea Utara dan Amerika Serikat di Swedia berakhir buntu.

Share
Topics
Editorial Team
Isidorus Rio Turangga Budi Satria
EditorIsidorus Rio Turangga Budi Satria
Follow Us

Latest in News

See More

Gempa Hari Ini 09/12/2025 bermagnitudo 5.4 di SINABANG-ACEH

09 Des 2025, 14:10 WIBNews
gallery keenam

Artikel revised [edit LAGI]

25 Nov 2025, 15:15 WIBNews