Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kekerasan Pecah Lagi, Dewan Militer Sudan Tunda Dialog dengan Oposisi

AFP/Ebrahim Hamid
AFP/Ebrahim Hamid

Khartoum, IDN Times - Kekerasan kembali pecah antara pihak militer dan demonstran di sela-sela progres positif antara kubu Dewan Transisi Militer dengan pihak oposisi. Padahal kedua kubu sudah sepakat membentuk badan militer-sipil untuk menjalankan pemerintahan Sudan selama tiga tahun sampai Pemilu Presiden.

Laman kantor berita AFP melaporkan bahwa kedua belah pihak saling tuding perihal siapa bertanggung jawab atas penembakan yang melukai sembilan warga sipil pada Rabu (15/5/2019) waktu setempat. "Kami menganggap Dewan Militer bertanggung jawab atas serangan terhadap warga sipil," kata Amjad Farid, juru bicara Sudan Professional Association, pelopor demonstrasi berbulan-bulan yang berujung pada pengguling Presiden Omar al-Bashir bulan lalu.

"Mereka menggunakan metode yang persis dengan rezim sebelumnya saat berurusan dengan pemberontak," ungkap Farid.

1. Dewan Transisi Militer menuding para demonstran melanggar kesepakatan pemulihan suasana

Reuters/Mohamed Nureldin Abdallah
Reuters/Mohamed Nureldin Abdallah

Namun kepala Dewan Militer Transisi, Letnan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, menyebut para demonstranlah yang melanggar kesepakatan perihal pemulihan suasana. Dilansir oleh Reuters, para pengunjuk rasa disebut mengganggu aktivitas di ibu kota dengan memblokade jalan-jalan di luar zona pusat protes yang disepakati dengan militer.

Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis (16/5/2019) pagi, Letjen Burhan membacakan daftar panjang 'pelanggaran persetujuan' yang dicapai dengan para pemimpin oposisi. Selain itu, TMC memutuskan menunda pembicaraan lanjutan selama 72 jam hingga 'terciptanya suasana yang mendukung tahap akhir kesepakatan.'

Dewan Militer disebut telah memutuskan akan meyingkirkan seluruh barikade yang dipasang massa di luar area Kompleks Kementerian Pertahanan, tempat para demonstran telah berdiam diri sejak 6 April silam.

2. Dua insiden penembakan dalam waktu tiga hari membuat suasana ibu kota Khartoum berubah mencekam

Reuters/Stringer
Reuters/Stringer

Dalam kesempatan yang sama, TMC mengumumkan pembentukan komite untuk menyelidiki insiden penembakan pengunjuk rasa yang menewaskan lima orang pada Senin (13/5/2019) kemarin.

Beberapa laporan menyebut pasukan paramiliter RSF membubarkan demonstran di Jalan Al-Mek Nimir, dekat gedung Kementerian Luar Negeri Sudan, dengan cara melepaskan tembakan secara membabi buta. Pihak RSF sendiri telah membantah telah melakukan hal tersebut.

Insiden ini terjadi hanya beberapa jam sebelum TMC kembali bertemu dengan perwakilan organisasi himpunan penggerak demonstrasi dan aliansi oposisi, Declaration of Freedom and Change Forces (DFCF), membahas kesepakatan yang memasuki tahap akhir.

3. Aliansi oposisi DFCF dan para demontran berjanji takkan membubarkan diri

AFP/Mohamed el-Shahed
AFP/Mohamed el-Shahed

DFCF mengatakan jika penangguhan dialog lanjutan oleh Dewan Transisi Militer adalah "keputusan yang disesalkan". Namun mereka berjanji terus melanjutkan demonstrasi, baik di pusat ibu kota Khartoum dan seluruh penjuru negeri.

Duta Besar Inggris untuk Khartoum, Irfan Siddiq, mencuit jika aparat keamanan Sudan telah menembaki para demonstran. "Saya sangat prihatin dengan penggunaan peluru oleh anggota militer Sudan terhadap para demonstran di Khartoum hari ini," tulis Siddiq di Twitter. "Dewan militer harus menghentikan ini sekarang. Tidak ada lagi alasan."

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Achmad Hidayat Alsair
EditorAchmad Hidayat Alsair
Follow Us

Latest in News

See More

Gempa Hari Ini 09/12/2025 bermagnitudo 5.4 di SINABANG-ACEH

09 Des 2025, 14:10 WIBNews
gallery keenam

Artikel revised [edit LAGI]

25 Nov 2025, 15:15 WIBNews