Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Fakta Suzanne Lenglen, Petenis yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Google merayakan pemain tenis asal Perancis yang menarik perhatian dunia. Meninggal di usia muda, petenis tersebut bernama Suzanne Lenglen. Melalui Doodle berlatar hijau dengan petenis berbaju putih yang terus bergerak, ulang tahun ke-117 Suzanne Lenglen pun dirayakan. Berikut 9 fakta tentang Suzanne Lenglen yang perlu kamu tahu.

1. Suzanne Lenglen adalah seorang petenis putri kebanggaan Perancis.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160524/google-008de9f8512c1ee04e71f7dd06d01c63.jpg

Lahir pada 24 Mei 1899 dengan nama lengkap Suzanne Rachel Flore Lenglen.

2. Suzanne Lenglen punya masalah kesehatan pernapasan.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160524/linternaute-8176a832da787055ff8c14d49b1df273.jpg

Suzanne Lenglen mengidap penyakit Asma. Akibatnya, dia lebih sering habiskan waktu dalam pengobatan yang justru membuatnya semakin lemah.

3. Orangtua yang mendorong Suzanne untuk mulai bermain tenis.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160524/toryburch-833cb622a4f8786775b1836eb9786ef1.jpg

Charles dan Anais Lenglen adalah penguasaha bidang jasa pengiriman ini menganggap bahwa Suzanne butuh 'didorong' untuk mendapat tenaga lebih.

4. Hanya butuh empat tahun bagi Suzanne untuk ikut kompetisi pertama.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160524/nydailynews-07f3f2882d7968156fe111598dba5a46.jpg

Tahun 1914, di usianya yang baru 14 tahun, Suzanne Lenglen mengikuti French Championships, meski akhirnya kalah di final. Namun, di tahun yang sama, dia memenangkan World Hard Court Championships (WHCC) di Perancis dan mencatatkan diri sebagai petenis termuda yang memenangkan titel di ajang tersebut.

5. Turnamen Wimbledon pertamanya tidaklah mudah.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160524/nytimes-b2fd31e024e04ac1fbe5a19b53b6df10.jpg

Setelah Perang Dunia I terjadi, kompetisi tenis dihentikan. Pada 1919, Wimbledon kembali dilangsungkan dan Suzanne Lenglen pun ikut serta. Dalam final pertamanya pula, Suzanne Lenglen yang baru berusia 20 tahun langsung menghadapi Dorothea Douglass Chambers, tujuh kali juara Wimbledon. Pertandingannya menjadi salah satu pertandingan paling menarik perhatian. Suzanne Lenglen menang setelah melalui pertarungan berat dengan skor 10-8, 4-6, 9-7.

6. Penampilan Suzanne juga "merevolusi" olahraga tenis bagi perempuan.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160524/bailiwickexpress-29e526ea4b5eb111dd8d590ffb0d6a15.jpg

Dulu, petenis perempuan, terutama dari Perancis, dikenal dengan pakaian yang tertutup. Mulai dari lengan sampai celana panjang. Namun, Suzanne Lenglen tampil dengan seragam tanpa lengan dan pakaian yang lebih terbuka.

7. Rekor luar biasa Suzanne dalam lima tahun.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160524/exhibitions-fitnyc-edu-5993ae11ce24c4c1ebd753a55796bf86.jpg

341 kemenangan dibandingkan dengan tujuh kekalahan (97,99% kemenangan dalam karier) dan 81 titel dalam berbagai ajang (amatir maupun profesional). Semua itu terjadi dari tahun 1919 sampai 1925. Mulai dari Perancis Terbuka (dua titel), Wimbledon (enam titel), WHCC (empat titel).

8. Prestasi di nomor tunggal juga dilengkapi dengan prestasi saat bermain ganda.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160524/voxsartoria-d1725ba57e05cab30d0193bdcc9752ff.jpg

Pada tenis ganda campuran, Suzanne, berpasangan dengan Max Decugis, berhasil menjuarai Perancis terbuka dua kali (1925 dan 1926) serta Wimbledon enam kali. Kemudian, dalam ganda perempuan bersama Elisabeth d'Ayen, Suzanne meraih kemenangan serupa di Perancis terbuka, serta tiga kali Wimbledon (1920, 1922, 1925).

9. Namun, kariernya terhenti di usia muda.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160524/blog-imagesmusicales-be-5f3e8255391fa6a0e9511cb4e784d8c2.jpg

Pada 1938, Suzanne didiagnosa dengan Leukimia dan dalam tiga minggu dirinya kehilangan kemampuan mata untuk melihat. Tidak berhenti disitu, dia juga divonis anemia akut satu bulan berikutnya. Satu tahun kemudian, tepatnya 4 Juli 1939, Suzanne meninggal di kota kelahirannya di usia 39 tahun.

Suzanne meninggalkan keluarga dan dunia tenis dengan penampilan luar biasa dan memberi pengaruh besar pada karier tenis perempuan. Dirinya dimakamkan di Saint-Ouen, kota kecil dekat Paris.

Share
Topics
Editorial Team
Erwanto Khusuma
EditorErwanto Khusuma
Follow Us

Latest in News

See More

Gempa Hari Ini 21/12/2025 bermagnitudo 5.6 di JAILOLO-MALUT

21 Des 2025, 19:30 WIBNews
gallery keenam

Artikel revised [edit LAGI]

25 Nov 2025, 15:15 WIBNews