Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usulan Presiden 3 Periode, Jokowi: Ingin Menampar Muka Saya

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo tidak setuju usulan amandemen UUD 1945 yang diajukan DPR, khususnya menyangkut masa jabatan presiden yang ditambah hingga tiga periode. Usulan itu menurut dia sama saja dengan menampar wajahnya.

Sekadar diketahui, masa jabatan presiden di Indonesia setiap periode hanya lima tahun. Sesuai ketentuan, presiden bisa dipilih kembali untuk periode kedua. Setelah itu yang bersangkutan dilarang ikut dalam pemilihan presiden.

Jokowi di Istana Negara, Senin (2/12) menilai ada tiga alasan kenapa muncul usulan tersebut.

1. Jokowi sebut yang mengusulkan tambahan masa jabatan presiden adalah orang yang mau cari muka dan menampar dia

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2019. IDN Times/Teatrika Handiko Putri
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2019. IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menurut Jokowi, bagi mereka yang mengusulkan masa jabatan presiden ditambah satu periode lagi memiliki tiga alasan. Salah satunya ingin menampar wajahnya.

"Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu ada tiga (maknanya) menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya, yang kedua, ingin cari muka. Padahal saya sudah punya muka, yang ketiga ingin menjerumuskan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (2/12).

2. Jokowi sedari awal khawatir amandemen UUD 1945 akan melebar kemana-mana

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jokowi menyampaikan, sejak awal ia sudah ragu dengan wacana amandemen terbatas UUD 1945 tersebut. Alasannya, Jokowi ragu nantinya amandemen UUD 1945 itu melebar kemana-mana.

"Apakah bisa yang namanya amendemen berikutnya dibatasi? Untuk urusan haluan negara. Apakah tidak melebar kemana-mana? Sekarang kenyataannya seperti itu kan," ujar Jokowi.

3. Jokowi memilih tidak perlu ada amandemen UUD 1945

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jokowi melanjutkan, dari wacana tersebut saja saat ini sudah muncul usulan-usulan yang melebar seperti Pilpres dikembalikan kepada MPR. Sehingga, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memilih agar tidak perlu ada amandemen UUD 1945.

"Jadi, lebih baik tidak usah amendemen. Kita konsentrasi aja ke tekanan-tekanan eksternal yang bukan sesuatu yang mudah untuk diselesaikan," ucap Jokowi.

Share
Topics
Editorial Team
Teatrika Handiko Putri
EditorTeatrika Handiko Putri
Follow Us

Latest in News

See More

5 Skincare Lokal dengan Kandungan Squalane, Bisa Perkuat Skin Barrier!

12 Sep 2025, 14:48 WIBNews
aAL248skpp.png

Artikel news nasional

12 Sep 2025, 14:37 WIBNews
pribadi

Artikel bludru

04 Sep 2025, 08:59 WIBNews
dewd

artikel BARU tampil

12 Agu 2025, 13:46 WIBNews
Nulla facilisi

Artikel BARU!

12 Agu 2025, 13:08 WIBNews
Frame 1000004504.png

artikel news indonesia 2025

31 Jul 2025, 15:07 WIBNews
koneksi bapuk

coba tes jam cuy

21 Jul 2025, 00:00 WIBNews
gallery keenam

Artikel revised [edit LAGI]

18 Jul 2025, 09:28 WIBNews
9wapwl.jpg

tes jam new york

17 Jul 2025, 23:00 WIBNews
Asperiores eius quia ubah

Testing Artikel test

02 Jul 2025, 10:11 WIBNews
iamge

Artikel community nasional

01 Jul 2025, 10:48 WIBNews