Thisable Enterprise, Perusahaan Penyedia SDM Disabilitas Profesional

Jakarta, IDN Times - Founder dan CEO Thisable Enterprise Angkie Yudistia mengatakan, perusahaannya sebagai penyedia SDM disabilitas, sedang melakukan ekspansi ke ranah profesional. Hal tersebut berkaitan dengan meningkatnya permintaan rekrutmen disabilitas dari pihak swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Salah satu langkah konkret untuk merealisasikan goal tersebut, Thisable Enterprise bekerja sama dengan Ivosight mengadakan pelatihan digital customer service untuk para disablitas.
"Kami telah memulai ekosistem untuk pekerja vokasi, dan tahun ini kami melakukan ekspansi dengan meningkatkan kemampuan SDM disabilitas di ranah formal atau profesional," ujar Angkie dalam acara pelatihan perdana digital customer service untuk kaum disablitas, Jakarta, Rabu (4/9).
1. Perusahaan wajib mempekerjakan penyandang disabilitas

Sesuai Pasal 53 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 dijelaskan kewajiban pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD wajib memiliki pekerja penyandang disabilitas minimal 2 persen. Pada ayat 2 juga disebutkan perusahaan swasta wajib memiliki pekerja penyandang disabilitas setidaknya 1 persen.
Mengacu pada regulasi tersebut, Thisable Enterprise mempersiapkan SDM para penyandang disabilitas untuk terjun ke dunia kerja. "Perusahaan itu wajib menerima teman-teman disabilitas, tetapi kita harus sadar bahwa SDM disabilitas harus disiapkan" ujar Angkie.
Dengan demikian, Thisable Enterprise memberi layanan training agar penyandang disabilitas siap memenuhi kebutuhan perusahaan. "Materi trainingnya itu, materi yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, contohnya itu customer service," kata Angkie.
2. Contact centre menjadi permintaan tertinggi untuk penyandang disabilitas

Angkie menjelaskan sektor contact centre menjadi permintaan tertinggi untuk penyandang disabilitas. Sektor ini, khususnya customer service (CS), dapat diikuti penyandang disabilitas karena hanya bekerja berdasarkan SOP.
"Karena melihat itu adalah demand tertinggi, Thisable berusaha untuk men-supply," ujar Angkie.
Kendati, dia mengatakan, ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi, misalnya usia produktif dan minimal SMA plus--lulusan SMA namun memiliki sertifikat keahlian.
3. Bekerja menjadi customer service membuat penyandang disabilitas tidak merasa sendiri

Angkie menceritakan tentang tantangan sebagai penyandang disabilitas, salah satunya adalah merasa sendiri. Sehingga jika bekerja menjadi CS, mereka merasa senang dan akan terus mendengarkan keluhan dengan baik.
Menurut Angkie, hal tersebut karena penyandang disabilitas senang berkomunikasi agar tidak merasa sendiri. Dengan diberikan pelatihan, mereka dapat menjadi CS yang baik dan profesional.
"Dengerin komplain orang, curhat (curahan hati) orang, pasti didengerin sama mereka. Karena mereka jadinya tidak merasa sendiri, mereka merasa punya temen lain," kata dia.



















