Jakarta, IDN Times - Duka mendalam tak hanya menimpa petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Tetapi, juga dialami jajaran petugas di bawah Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI di 34 provinsi, saat proses pemilu berlangsung 17 April lalu.
Bawaslu mencatat, sebanyak 72 petugas pengawas Pemilu 2019 meninggal dunia per Minggu (28/8) pukul 23.59 WIB dan masih bertahan hingga Senin (29/4) pukul 19.00 WIB.
Lagi lagi, Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi teratas terkait angka kematian dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. Bawaslu mencatat, terdapat 11 jiwa petugas pengawas pemilu meninggal dunia di sana.
Jawa Barat juga menempati urutan pertama untuk petugas KPPS meninggal dunia, yaitu 83 jiwa, seperti data pada Minggu (28/4).
Provinsi dengan angka kematian pengawas pemilu tertinggi berikutnya, yaitu Jawa Tengah, Lampung, dan Sumatera Utara. Masing masing, sebanyak 7 petugas pengawas pemilu meninggal dunia di tiga provinsi tersebut.
Sementara, ada 6 pengawas pemilu yang meninggal di Provinsi Jawa Timur.
Data Bawaslu juga menunjukkan 17 provinsi memiliki angka kematian pengawas pemilu di bawah 5 orang.
Provinsi tersebut, antara lain Bali (2 orang), DKI Jakarta (1 orang), Gorontalo (3 orang), Kalimantan Barat (3 orang), Kalimantan Selatan (1 orang), Kalimantan Tengah (2 orang), dan lainnya.
Dari 34 provinsi yang didata oleh Bawaslu, ternyata juga terdapat 10 provinsi yang tidak menunjukkan tragedi kematian pengawas pemilu.
10 provinsi itu, adalah Banten, Bengkulu, D.I Aceh, D.I Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sumatera Barat.
Komisioner Bawaslu RI, Afifuddin, mengatakan para keluarga petugas pengawas pemilu meninggal dunia juga akan menerima santunan dari pemerintah.
"Sama persis seperti santunan KPPS meninggal. Pengawas pemilu meninggal dunia juga akan diberikan santunan," kata Afif kepada pewarta di Media Center Bawaslu RI, Senin (29/4) petang.
KPU RI melalui Komisioner Bidang Sumber Daya Manusia, Evi Novida Ginting, menyebutkan bahwa usulan KPU telah disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Senin (29/4) siang tadi.
Evi menyatakan, Sri Mulyani menyetujui santunan petugas penyelenggara pemilu meninggal akan diberikan senilai Rp36 juta per orang.