Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Suhu Terasa Lebih Panas? Begini Penjelasan BMKG

IDN Times/Lia Hutasoit
IDN Times/Lia Hutasoit

Jakarta, IDN Times - Badan Meteolorogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena naiknya suhu udara di Indonesia yang beberapa hari ini terasa terik.

Menurut BMKG suhu panas masih akan berlanjut hingga pekan depan. Bahkan suhu di bagian Sulawesi mencapai 38.8 Celcius.

1. Suhu tertinggi selama setahun terakhir

https://twitter.com/StaklimJogja
https://twitter.com/StaklimJogja

Suhu udara yang terjadi beberapa hari ini di Indonesia merupakan suhu tertinggi dalam satu tahun terakhir. Pada Minggu (20/10), tercatat tiga stasiun pengamatan BMKG di Sulawesi yang mencatat suhu maksimum tertinggi yakni Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) 38.8 C lalu Stasiun Klimatologi Maros 38.3 C lalu Stasiun Meteologi Sangia Ni Bandera 37.8

2. Stasiun meteorologi di Pulau Jawa mencatat suhu hingga 36.5 C

ecmag.com
ecmag.com

Sedangkan di stasiun-stasiun meteorologi di pulau Jawa hingga Nusa Tenggara, suhu udara maksimum tercatat antara 35 C-36.5 C pada periode 19 - 20 Oktober 2019.

Persebaran suhu panas yang dominan di selatan Khatulistiwa ini erat kaitannya dengan gerak semu Matahari. Pada bulan September, Matahari berada di sekitar wilayah Khatulistiwa dan terus bergerak ke belahan Bumi bagian selatan hingga bulan Desember.

3. Akibat dari posisi semua matahari

IDN Times/Lia Hutasoit
IDN Times/Lia Hutasoit

Karena fenomena itu, pada bulan Oktober ini, posisi semu matahari akan berada di sekitar Indonesia bagian Selatan yakni Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan lainnya.

Kondisi seperti ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima permukaan bumi di wilayah yang terpapar relatif menjadi lebih banyak dan menyebabkan peningkatan suhu udara di siang hari.

4. Akan terjadi hingga minggu depan

medicalnewstoday.com
medicalnewstoday.com

BMKG menjelaskan bahwa perubahan suhu ini akan terjadi hingga satu minggu ke depan mengingat posisi semu matahari masih berlanjut ke selatan dan kondisi atmosfer masih cukup kering, sehingga potensi awan yang menghalangi matahari cenderung kecil.

"Gerak semu matahari merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya," ujar Deputi Bidang Meteorologi, Mulyono R. Prabowo, Selasa (21/10).

Share
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us

Latest in News

See More

Gempa Hari Ini 09/12/2025 bermagnitudo 5.4 di SINABANG-ACEH

09 Des 2025, 14:10 WIBNews
gallery keenam

Artikel revised [edit LAGI]

25 Nov 2025, 15:15 WIBNews