Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prakarsai #FridayForFuture Indonesia, Ini Harapan Para Pelajar

(Aspirasi Aksi #FridayForFuture) IDN Times/Margith Juita Damanik
(Aspirasi Aksi #FridayForFuture) IDN Times/Margith Juita Damanik

Jakarta, IDN Times - Aksi #FridayForFuture adalah aksi yang dilakukan anak muda di seluruh penjuru dunia. Hari ini, Jumat (15/3), anak muda Indonesia tak mau kalah juga turun dan melakukan aksi tersebut.

Diprakarsai oleh dua pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) asal Jakarta, Amar dan Firdaus, berharap pemerintah dapat peduli terhadap isu perubahan iklim yang berdampak besar tak hanya di Indonesia, namun juga di dunia. Mereka turut didampingi sembilan pelajar asal Bogor, Jawa Barat. Lalu, aspirasi apa yang mereka suarakan ke pemerintah?

1. Ada tiga tuntutan Amar dan Firdaus ke pemerintah

Amar dan Firdaus, dua pelajar SMA asal Jakarta menjadi pemrakarsa aksi #FridayForFuture Jakarta pada Jumat (15/3). Kedua remaja 16 tahun ini mengaku terinspirasi dari pelajar asal Swedia, Greta Thunberg.

Awalnya, Amar dan Firdaus ingin melakukan aksi #FridayForFuture berdua saja, seperti halnya Greta yang semula melakukan aksi itu kali pertama seorang diri. Namun, jumlah peserta aksi bertambah, lantaran melihat informasi yang diunggah di situs milik Greta yang beralamat www.fridayforfuture.org. 

Dalam aksi pertamanya, Amar dan Firdays mengutarakan tiga tuntutan kepada Pemerintah Indonesia.

Pertama, pemerintah mendeklarasikan tentang darurat iklim. Kedua, pemerintah bertindak dengan cepat untuk memberi informasi tentang seriusnya situasi saat ini. Ketiga, memasukkan krisis ekologi ke dalam kurikulum,” kata Amar ketika ditanya awak media pada Jumat siang (15/3). 

2. Amar dan Firdaus belajar secara otodidak isu perubahan iklim

Baik Amar dan Firdaus mengaku mempelajari perubahan iklim secara otodidak karena mereka merasa pemerintah dan sekolah kurang informatif terkait isu tersebut.

“Seperti saya, lebih banyak cari tahu (tentang perubahan iklim) sendiri,” kata Firdaus.

Oleh sebab itu, menurut Firdaus dan Amar, isu perubahan iklim harus masuk ke dalam kurikulum. 

3. Didukung penuh oleh organisasi Greenpeace

Sebelum melakukan aksi, beberapa hari yang lalu Amar dan Firdaus sempat berdiskusi dengan organisasi Greenpeace. Keduanya banyak bertanya dan belajar soal perubahan iklim.

Mereka juga mempelajari tentang apa-apa saja kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah terkait perubahan iklim yang ada. Setelahnya, keduanya sepakat melakukan aksi diam di depan Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (15/3). 

4. Para pelajar melakukan aksi di depan Balai Kota

Balai Kota DKI Jakarta dipilih keduanya untuk menarik perhatian dinas terkait di DKI Jakarta.

“Untuk aksi pertama ini, kami berharap perhatian dari dinas yang ada di DKI Jakarta dulu,” kata Amar.

Aksi Amar dan Firdaus ini rupanya diikuti oleh belasan pelajar lain. “Ada teman-teman lain juga dari Bogor yang ikut,” kata Amar.

Share
Topics
Editorial Team
Margith Juita Damanik
EditorMargith Juita Damanik
Follow Us

Latest in News

See More

Gempa Hari Ini 21/12/2025 bermagnitudo 5.6 di JAILOLO-MALUT

21 Des 2025, 19:30 WIBNews
gallery keenam

Artikel revised [edit LAGI]

25 Nov 2025, 15:15 WIBNews