Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi Tangkap Pelaku Terkait Perampokan Turis Asal Jepang di Bali

Jakarta, IDN Times - Polisi menangkap seorang pria yang diduga akan merampok turis perempuan asal Jepang, bernama Mika Hasegawa (38). Mika sebelumnya melompat dari kamarnya di lantai dua Apartemen Liem House, tempatnya menginap di Jalan Pura Merta Sari IV Pemogan, Denpasar, Senin (25/11) pukul 07.56 WITA. Ia melompat karena ketakutan akan dirampok oleh pria tersebut.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, penyidik Polda Bali telah berhasil menangkap terduga pelaku.

"Pelaku atas nama FH, umur 38 tahun tinggal di Ngawi (Jawa Timur). Ditangkap di Bandara Soekarno Hatta," jelas Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (27/11).

1. Polisi masih periksa terduga pelaku

IDN Times/ Axel Jo Harianja
IDN Times/ Axel Jo Harianja

Dari hasil penangkapan itu, polisi berhasil mengamankan beberapa barang bukti. Di antaranya, dua buah dompet, uang 155 ribu yen, dua buah handphone, kalung, lima kartu ATM, dan kartu identitas warga negara Jepang.

"Saat ini penyidik Polda Bali telah memeriksa yang bersangkutan," ungkap Asep.

2. Polisi masih menunggu keterangan korban

Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya. (IDN Times/Ayu Afria)
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya. (IDN Times/Ayu Afria)

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya mengatakan, belum bisa memastikan barang apa saja yang hilang lantaran korban dalam kondisi koma di rumah sakit.

“Ada dugaan dirampok, tapi kami masih belum bisa pastikan apanya yang hilang karena korban masih koma di BIMC Kuta,” ucap Wirajaya kepada IDN Times.

Wirajaya menyampaikan, belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kejadian tersebut. Apalagi korban masih dalam kondisi koma. Korban ditemukan di semak-semak, dan sempat ada laki-laki yang membuntutinya.

“Korban melompat dari jendela apartemen ke semak-semak belakang apartemen. Ada retak di tulang leher yang menyebabkan korban tidak bisa berbicara, sehingga harus fokus dulu untuk melakukan perawatan,” jelas Wirajaya.

3. Pelaku diduga kuat menguasai lokasi tempat tinggal korban

Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya. (IDN TImes/Muhammad Khadafi)
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya. (IDN TImes/Muhammad Khadafi)

Wirajaya mengungkapkan, pelaku diduga kuat sudah menguasai lokasi tempat tinggal korban. Korban sendiri tinggal bersama anaknya dan sudah 3,5 tahun di apartemen tersebut. Mereka kerap pulang ke Jepang.

“Ada potensi mereka itu sangat familiar dengan lokasi itu. Saya tidak mengatakan ada orang dalam,” terang Wirajaya.

Saat kejadian jatuh dari apartemen lantai dua, korban mengaku baru pulang mengantar anaknya sekolah. Saat itulah korban merasa dibuntuti. Hal tersebut dibenarkan Wirajaya dan dibuktikan dengan rekaman Closed Circuit Television (CCTV) apartemen korban. Namun sejauh mana korban dibuntuti, pihak kepolisian belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

“Kelihatan satu orang. Diikutin. Diikutin karena dia tidak mungkin masuk sendiri. Tidak terlalu terekam di CCTV kalau dari jauh dia mengikuti. Karena kuncinya pakai elektrik. sistem elektrik harus pakai card,” jelasnya.

4. Korban trauma dengan orang berbadan kekar

Foto ilustrasi (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Foto ilustrasi (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Korban trauma melihat orang berbadan kekar. Apakah ini petunjuk sebagai sosok pelaku? 

“Pelaku ciri-cirinya ada. Kami bekerja sama dengan Polresta dan Polda juga,” ucap Wirajaya.

Kondisi korban yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Bali International Medical Centre (BIMC) Kuta sudah mulai membaik. Wirajaya juga sempat menjenguk korban dan memberikan karangan bunga hari ini pukul 09.00 WITA.

“Saya tadi pukul 09.00 WITA sudah di sana, memastikan kondisi korban untuk dilaksanakan x-ray ulang lagi tentang posisi kondisi terakhirnya. Kemudian saya gak berani wawancara karena dia lagi trauma. Saya hanya mengirimkan karangan bunga saja ke sana sebagai rasa simpati,” jelasnya.

“Kondisi terakhir, sudah sadar dia. Sudah sadar dalam artian tatapan matanya sudah mulai kelihatan fokus. Saya bicara dengan staf dokter di sana juga. Memang untuk sementara kata mereka, agak trauma dengan orang-orang yang berbadan kekar seperti itu,” kata Wirajaya lagi.

Share
Topics
Editorial Team
Axel Joshua Harianja
EditorAxel Joshua Harianja
Follow Us

Latest in News

See More

Gempa Hari Ini 09/12/2025 bermagnitudo 5.4 di SINABANG-ACEH

09 Des 2025, 14:10 WIBNews
gallery keenam

Artikel revised [edit LAGI]

25 Nov 2025, 15:15 WIBNews