Perebutan Kursi Ketum Memanas, Kubu Bamsoet Siap Gelar Munas Tandingan

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Bambang Soesatyo (Bamsoet), Viktus Murin menangkap adanya indikasi tidak sehat dalam proses pembentukan panitia Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar, yang akan digelar di Jakarta pada 4-6 Desember 2019.
Hal tersebut ditandai dengan dicoretnya sejumlah panitia pengurus yang diidentifikasikan sebagai pendukung Bamsoet, termasuk Viktus.
1. Sejumlah pendukung Bamsoet dikeluarkan dari kepanitiaan munas

Keputusan tersebut tertuang dalam surat DPP Partai Golkar dengan Nomor Und-547/GOLKAR/XI/2019, yang ditandatangani Ketua Penyelenggara Munas Melchias Markus Mekeng dan Sekjen Golkar Lodewijk Paulus.
“Anehnya beberapa hari kemudian beredar SK DPP tentang penyelenggaraan Munas X, dimana nama pengurus DPP yang merupakan pendukung Bamsoet telah hilang dari SK, dan kemudian tidak diundang rapat panitia (Munas) lagi,” kata Viktus di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (25/11).
2. Kubu Bamsoet siap menggelar munas tandingan

Viktus menilai, hal tersebut telah melanggar ketentuan partai. Oleh sebab itu, kubunya akan menolak gelaran munas yang akan digelar Desember mendatang.
“Pengurus DPP Partai Golkar yang berada di barisan pendukung Bamsoet siap melaksanakan atau menggelar munas, yang sesuai atau tidak bertentangan dengan AD/ART Partai Golkar,” kata dia.
3. Kubu Bamsoet ingatkan Airlangga agar mematuhi peraturan partai

Wasekjen DPP Golkar ini juga mengingatkan agar Airlangga dan loyalisnya mematuhi aturan partai yang berlaku.
“Mencermati secara seksama perkembangan suasana persiapan Munas 2019 yang semakin tidak kondusif, akibat terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan AD/ART. Maka kami mengajak seluruh DPD baik I dan II untuk inisiatif sekaligus proaktif, untuk melakukan penyelamatan tata kelola partai agar Golkar tidak semakin rapuh,” kata Viktus.
4. Airlangga dan Bamsoet digadang-gadang sebagai calon kuat yang akan maju di munas

Partai Golkar akan segera menggelar Munas di Jakarta pada 4-6 Desember 2019. Airlangga dan Bamsoet digadang-gadang akan menjadi calon kuat yang akan bertarung, untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di Golkar.
Sampai saat ini, kedua tengah terlibat debat panas mengenai kesepakatan yang dibangun keduanya. Namun, hingga saat ini baik Airlangga maupun Bamsoet belum ada yang menjelaskan ihwal kesepakatan apa yang dibangun oleh keduanya.



















