Pemrov DKI Klaim Peringatan Dini Banjir di Jakarta Tidak Terlambat

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI, Dudi Gardesi Asikin mengklarifikasi soal sistem early warning (peringatan dini) yang ada di Jakarta. Menurutnya, peringatan dini itu tidak terlambat dalam mendeteksi potensi banjir 2020.
"Terkait dengan kondisi banjir yang terjadi, itu early warning kita tidak termasuk dalam kategori telat," kata Dudi dalam diskusi Polemik di Bidara Cina, Jakarta Timur, Sabtu (4/1).
Hujan deras yang terjadi di DKI Jakarta sejak 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020, menurut Dudi, adalah pengalaman pertama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Walau hujan yang masuk adalah kategori lokal Jabodetabek, namun, intensitasnya sangat deras.
1. Deteksi dini dari air di Katulampa

Dia juga mengatakan bahwa sistem peringatan dini berjalan berdasarkan deteksi air yang di Katulampa. Biasanya peringatan dini diberikan sekitar 9 hingga 12 jam jika ketinggian air di Bendungan Katulampa Bogor telah mencapai titik tertentu.
"Kalau Katulampa naik, sampai 300 atau siaga 1 itu kami bisa prediksi sehingga penduduk yang di sekitar Ciliwung bisa kita ungsikan," ujar dia.
2. Banjir Jakarta, kejadian luar biasa

Dudi mengatakan bahwa fenomena yang terjadi adalah hujan lokal dengan intensitas yang tinggi dalam waktu cukup lama. Baginya ini bukanlah gagap bencana. Dia menyebut banjir 2020 adalah kejadian luar biasa.
"Saya bukan expert mengenai periode hujan yang datang saat ini. Tapi menurut staf saya yang menghitung, curah hujan memang ekstrem," kata dia.
3. Saluran air Jakarta masih penuh

Kondisi saluran air di Jakarta, kata Dudi, saat ini masih penuh pascakejadian hujan deras awal tahun yang berdurasi lama di Jakarta tersebut.
"Jadi kondisi saluran kita masih penuh, belum sempat kita kosongkan karena banyak daerah yang tergenang," ujarnya.



















