Pemilu 2019, Paling Banyak Bikin Orang Dipenjara

Jakarta, IDN Times - Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti memberikan evaluasinya terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang puncaknya sudah diadakan 17 April 2019 silam.
Salah satu hal yang disoroti Ray dalam pemilu serentak itu adalah terkait proses hukum. Hal ini disampaikan Ray pada Sabtu (11/5) dalam salah satu diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
1. Banyak yang dijebloskan ke penjara atas kasus yang terjadi pada momen pemilu

Ray menyoroti banyaknya kasus terkait pemilu 2019 yang akhirnya membuat banyak orang dijebloskan ke dalam penjara. Ia bahkan menyebut pemilu kali ini menjadi momen yang terbanyak "memenjarakan" orang.
"Untuk pemilu kali ini selain banyak menelan korban jiwa petugas KPPS, tapi juga pemilu yang paling banyak memenjarakan orang," kata Ray tegas dalam diskusi.
2. Ray: Dikit-dikit makar

Beberapa kasus yang disoroti Ray adalah terkait kasus hoaks atau penyebaran berita bohong dan juga kasus makar. "Oke lah kalau hoaks itu dipenjara. Tapi kalau makar bagaimana? Kok dikit-dikit makar, dikit-dikit makar," kata Ray.
Menurut Ray, negara Indonesia adalah negara demokrasi yang masyarakatnya berhak menyampaikan kritik secara terbuka. Ia menyayangkan tuduhan makar yang dengan mudahnya disangkakan pada beberapa pihak.
3. Soal tim pemantau hukum

Ray juga menyampaikan pandangannya terkait rencana dibentuknya tim pemantau tokoh. Hal ini menurutnya akan menyulitkan tokoh-tokoh untuk menyampaikan pendapatnya.
Tokoh yang akan berpidato, menurut Ra,y akan kesulitan atau terbatas dalam memilih kata. Hal ini dikarenakan tokoh dituntut untuk memilih kata yang aman agar dirinya tidak dijebloskan ke dalam penjara.



















