Ia juga menyoroti berbagai kendala para calon pemilih, walaupun nama mereka sudah masuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN).
Hal ini disebabkan model pos masih banyak menimbulkan persoalan hingga saat ini, masih menurut Hadar.
"Kehadiran atau personal voting, untuk harus hadir ke TPS, itu tidak mudah ya, mereka di luar negeri itu. Karena mereka tersebar luas," ujar Hadar.
Kecuali WNI yang memiliki tempat tinggal di luar negeri dan dekat dengan TPS, mereka masih mungkin untuk datang langsung.
"Kalau Hong Kong, Singapura, Malaysia, masih kecil ya daerahnya. Tapi, bagaimana jika itu terjadi seperti di negara Amerika Serikat yang luasnya sangat besar? Mungkin, kita harus mulai mencari cara voting machine ya, untuk pemilu luar negeri," terang ia.