MRT dan KAI Bentuk Perusahaan Patungan, Ini 3 Tugas Utamanya

Jakarta, IDN Times - PT MRT Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia menandatangani perjanjian pokok pembentukan perusahaan patungan dalam rangka integrasi transportasi Jabodetabek, di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/12).
Penandatanganan itu disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.
1. Ada tiga tugas yang dikerjakan perusahaan patungan

Direktur PT MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan ada tiga tugas yang dimiliki perusahaan patungan ini.
Pertama, studi integrasi di kawasan Jakarta Bogor Tangerang, dan Bekasi. Kedua, studi pengelolaan kawasan Transit Oriented Development (TOD). Ketiga, perusahaan itu akan memulai penanganan di stasiun dalam kaitan memberi kenyamanan pengguna transportasi publik.
"Sehingga proses interkoneksi antara transportasi publik khususnya yang berbasis kereta berjalan aman nyaman," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta.
2. Perusahaan patungan ini mulai bekerja 2020

Kerja sama ini bermula ketika sebulan lalu Menteri BUMN Erick Thohir datang ke Balai Kota menemui Anies. Perusahaan patungan ini akan langsung bekerja pada 2020 karena adanya tuntutan kerja cepat.
"Satu bulan setelah tanda tangan (langsung bekerja)," jelas William.
3. Masyarakat diharapkan beralih ke transportasi publik
William mengatakan ada empat hal yang rencananya akan diintegrasikan yakni infrastruktur, tiket satu tarif, kelembagaan, dan rute. Menurutnya, masyarakat masih tidak nyaman karena belum bisa naik kendaraan umum dari rumah hingga tujuan atau sebaliknya dengan transportasi publik.
"Kita harapkan masyarakat Jakarta bisa berpindah dari transportasi pribadi jadi angkutan publik dan itu membutuhkan integrasi transportasi Jabodetabek. Ini upaya yang mulai kita lakukan.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb



















