Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Jakarta, IDN Times - Tingginya tensi politik Indonesia pada bulan suci Ramadan, membuat banyak tokoh agama turut memberikan perhatian khusus pada dinamika politik. Apalagi, proses penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 masih berlangsung hingga 22 Mei 2019 sehingga berpotensi menimbulkan situasi yang kian memanas.

Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Kiai Haji Abdussalam Sohib angkat bicara soal kondisi tersebut. Ia mengingatkan kembali pentingnya rekomendasi yang dihasilkan pada multaqo ulama atau pertemuan ulama di Hotel Kartika Candra, Jakarta pada Jumat (3/5) malam lalu.

1. Tujuan rekomendasi multaqo ulama agar Indonesia tetap damai

IDN Times/Denisa Tristianty

Abdussalam menyatakan rekomendasi multaqo ulama bertujuan mencegah munculnya tindakan yang dapat mencederai perpolitikan di Indonesia.

"Rekomendasi itu sangat penting agar bangsa ini tetap damai, khususnya pasca-Pemilu 2019," kata Abdussalam di Surabaya seperti dilansir Antara, Sabtu (11/5).

2. Menghindari mobilisasi massa

IDN Times/Denisa Tristianty

Menurut dia, beberapa bentuk yang mengarah pada ternodanya proses politik di Indonesia, salah satunya adalah mobilisasi massa. Sebab, itu adalah bentuk upaya delegitimasi terhadap penyelenggara pemilu.

"Mobilisasi massa atau 'people power' itu premasnisme politik," ucap pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif, Denanyar Jombang ini.

3. Kesepakatan pendiri bangsa Indonesia

IDN Times/Denisa Tristianty

Ia memaparkan sejumlah rekomendasi itu antara lain adalah menegaskan kembali kesepakatan pendiri bangsa dan alim ulama terkemuka bahwa bentuk bangunan yang sejalan dengan Islam di bumi Indonesia adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Serta bentuk negara sesuai dengan Islam yang "rahmatan lil'alamin" dan Pancasila adalah dasar negara dan falsafah bangsa," ujar dia.

4. Menghindari fitnah hingga perpecahan

unsplash.com/Felix Koutchinski

Multaqo ulama, kata dia, juga mengajak seluruh umat Islam menghindari fitnah dan perpecahan. "Serta saling memaafkan melalui rekonsiliasi. Kemudian mengimbau umat Islam untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan dan situasi kondusif," ucap dia.

Itu sekaligus mengedepankan persamaan sebagai umat manusia yang saling bersaudara satu sama lain.

5. Menangkal provokasi

(Tersangka penyebar video hoaks) IDN Times/Istimewa

Ia juga menjelaskan rekomendasi lainnya yaitu mengajak seluruh umat Islam menghindari dan menangkal aksi provokasi.

"Dan kekerasan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Mengajak umat Islam senantiasa menaati peraturan dan perundangan berlaku di seluruh wilayah NKRI sebagai pengejawantahan konstruktif dengan penuh rasa hormat kepada pemerintah yang sah,"katanya.

Editorial Team