Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Meningitis Merebak, Penjualan Kuliner Babi di Bali Menurun

Kekhawatiran mulai melanda sejumlah peternak babi di Kabupaten Tabanan, Bali. Pasalnya, diduga terdapat wabah penyakit Meningitis Streptococcus Suis yang menyerang ternak babi di wilayah tersebut. 

Kasus ini mencuat pasca munculnya isu 20 orang yang dilarikan ke rumah sakit usai mengonsumsi babi di Kabupaten Badung. Hal ini mengakibatkan penjualan kuliner yang berbahan dasar babi mengalami penurunan jumlah konsumen. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya mengatakan bahwa 2 pasien asal Badung positif streptococcus suis. Mereka kini tengah menjalani perawatan yang serius oleh pihak Rumah Sakit. Penyelidikan secara epidemiologi pun juga tengah dilakukan di sekitar wilayah tempat tinggal pasien.

Pemerintah bertindak cepat untuk menanggulangi merebaknya wabah ini.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170314/ba-1-f9c1fb8039dcd14c206234fbf100088a.JPG

Beberapa langkah yang dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah penyakit ini adalah dengan menjaga sanitasi kandang melalui biosecurity, kualitas bibit, kualitas pakan, dan pemanfaatan vaksin virus.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Made Arya Putra mengatakan bahwa bakteri Streptococcus suis penyebab meningitis ini menular melalui liur dan kotoran babi yang terinfeksi bakteri.

Apabila babi yang terjangkit bakteri tersebut dikonsumsi oleh manusia maka akan berisiko terjangkit penyakit yang sama. Namun, hal ini bisa diatasi dengan proses memasak yang benar, yaitu dengan suhu di atas 56 derajat celsius selama 30 menit.

Disarankan membeli babi di tempat resmi.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170314/ba-2-5e90eb3f332be205cfa6618c715c8505.jpg

Suarajaya menjelaskan gejala klinis meningitis antara lain adalah panas, perubahan kesadaran, kaku kuduk, sakit kepala dan tuli saraf. Supaya tidak tertular penyakit ini maka masyarakat diimbau untuk membeli daging babi di tempat yang resmi. Dengan cara ini konsumen akan bisa mendapatkan babi yang benar-benar terjamin kualitasnya dan dalam keadaan sehat.

Harga daging babi tidak turun.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170314/antarafoto-sentra-peternakan-babi-130317-wra-faf2077e8ea094d26097ac87de7365fb.jpg

Dikutip Okezone.com, (14/3), Wakil Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi (Gubi) Bali Nyoman Ariadi mengatakan bahwa mencuatnya penyakit tersebut masih belum berdampak pada menurunnya harga daging babi. Hal tersebut diungkapkannya karena banyak peternak yang khawatir terancam harga daging babi yang dijualnya menurun.

Saat ini harga babi potong di tingkat peternak masih cukup stabil dengan kisaran Rp 28.000 per kilogram-nya. Pemerintah setempat juga tengah melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit Meningitis Streptococcus Suis dengan cara menerapkan standar perawatan terkait kesehatan hewan babi. Kendati demikian, permintaan pasar akan babi masih cukup besar sejak Januari 2017 lalu guna mempersiapkan momentum Galungan.

Share
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us

Latest in News

See More

Gempa Hari Ini 27/12/2025 bermagnitudo 5.8 di ENGGANO-BENGKULU

27 Des 2025, 08:15 WIBNews
gallery keenam

Artikel revised [edit LAGI]

25 Nov 2025, 15:15 WIBNews