Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Langit Jambi Memerah? Ini Penjelasan BMKG

Dok.IDN Times/Istimewa
Dok.IDN Times/Istimewa

Jakarta, IDN Times - Video yang merekam warna langit Muaro Jambi berubah menjadi merah viral beberapa hari belakangan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofiska (BMKG) memberikan penjelasan terkait fenomena tersebut.

Informasi tersebut disampaikan Humas BMKG melalui akun Twitternya (@InfoHumasBMKG) pada Minggu (22/9) pukul 15.50 WIB. Fenomena langit merah di Muaro Jambi dijelaskan BMKG secara ilmiah.

1. Banyak titik panas di Jambi

IDN Times/istimewa
IDN Times/istimewa

Menurut BMKG berdasarkan hasil analisis citra satelit Himawari-8 pada Jumat (21/9) di sekitar Muaro Jambi, terlihat ada banyak titik panas dan sebaran asap yang sangat tebal. Asap ini berasal dari kebakaran hutan dan lahan.

Asap yang ada disebut berbeda dari daerah lain yang juga mengalami kebakaran. "Wilayah lain pada satelit tampak berwarna cokelat, namun di Muaro Jambi menunjukkan warna putih yang mengindikasikan bahwa lapisan asap sangat TEBAL," tulis BMKG dalam akun Twitternya.

Hal ini menurut BMKG mungkin disebabkan karena kebakaran lahan/hutan yang terjadi di wilayah tersebut, terutama pada lahan-lahan gambut.

2. Asap tebal dengan konsentrasi debu tinggi

IDN Times/istimewa
IDN Times/istimewa

Asap tebal di Muaro Jambi kali ini didukung dengan tingginya konsentrasi debu parikula polutan berukuran <10 mikron (PM10).

Pada Minggu (2/9) tengah malam di Jambi, pengukuran konsentrasi PM10 = 373,9 ug/m3. Angka ini menunjukkan kondisi di Jambi tidak sehat.

3. Mengapa langit memerah?

IDN/Istimewa
IDN/Istimewa

Menurut BMKG, jika ditinjau dari teori fisika atmosfer pada panjang gelombang sinar tampak, langit berwarna merah seperti yang terjadi di Jambi disebabkan karena adanya hamburan sinar matahari oleh partikel mengapung di udara yang berukuran kecil (aerosol), dikenal dengan istilah hamburan mie (Mie Scattering)

"Mie scattering terjadi jika diameter aerosol dari polutan di atmosfer sama dengan panjang gelombang dari sinar tampak (visible) matahari. Panjang gelombang sinar merah berada pada ukuran 0,7 mikrometer," tulis Humas BMKG lagi.

4. Debu polutan di Muaro Jambi dominan

IDN Times/istimewa
IDN Times/istimewa

Menurut data BMKG, konsentrasi debu partikular polutan berukuran <10 μm sangat tinggi di sekitar Jambi, Palembang dan Pekanbaru. Namun fenomena langit berubah merah terjadi di Muaro Jambi.

BMKG menilai hal ini berarti debu polutan di daerah Muaro Jambi dominan berukuran sekitar 0,7 μm. Atau dapat disebut lebih dengan konsentrasi sangat tinggi.

5. Penyebab lain langit berwana merah

Dok.IDN Times/Istimewa
Dok.IDN Times/Istimewa

Selain konsentrasi tinggi, sebaran partikel polutan juga luas. Hal ini disebut dapat membuat langit berwarna merah.

"Mengapa dikatakan ukuran partikel bisa lebih dari 0.7 mikrometer? Ini dikarenakan mata manusia hanya dapat melihat pada spektrum visibel (0.4-0.7 mikrometer)," tulis Humas BMKG dalam akun Twitternya.

Pada 2015, di Palangkaraya juga diketahui pernah diberitakan mengalami langit berwarna oranye akibat karhutla selama beberapa kali.

Artinya, ukuran debu partikel polutan (aerosol) saat itu dominan lebih kecil atau lebih halus (fine particle) daripada fenomena langit memerah di Muaro Jambi kali ini.

Share
Topics
Editorial Team
Margith Juita Damanik
EditorMargith Juita Damanik
Follow Us

Latest in News

See More

Gempa Hari Ini 09/12/2025 bermagnitudo 5.4 di SINABANG-ACEH

09 Des 2025, 14:10 WIBNews
gallery keenam

Artikel revised [edit LAGI]

25 Nov 2025, 15:15 WIBNews