Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mendagri Menyerahkan Dokumen Pengganti Bagi Korban Banjir

IDN Times/Dimas Fitra Dirgantara
IDN Times/Dimas Fitra Dirgantara

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian secara simbolis menyerahkan beberapa dokumen kependudukan pengganti bagi korban banjir di kawasan Pengadegan Timur, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (7/1).

Selain penyerahan dokumen itu, Tito juga berkeliling pengungsian yang ada di Gor Pancoran untuk melihat kondisi para korban banjir yang terdampak di kawasan tersebut.

1. Warga tidak dipungut bayaran

Ilustrasi banjir. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ilustrasi banjir. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, penggantian dokumen pribadi yang hilang atau rusak akibat banjir tidak dikenakan biaya dan tidak perlu membuat laporan kepolisian.

"Jadi masyarakat yang dokumennya hilang atau rusak akibat bencana alam bisa langsung mengurus ke dukcapil atau datang ke kelurahan juga boleh dan akan kami berikan prioritas," kata Zudan.

2. Kemendagri dirikan posko Dukcapil di beberapa titik pengungsian

(IDN Times/Gregorius Aryodamar P)
(IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Selain itu, Kemendagri juga melakukan upaya lain terkait penggantian dokumen dengan mendirikan beberapa Posko Dukcapil di beberapa titik pengungsian.

"Karena keterbatasan alat dan sumber daya manusia, maka kami ambil daerah yang perlu penggantian cepat," ungkap Zudan.

3. Genangan banjir makin surut

IDN Times/Gregorius Aryodamar P
IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo mengatakan, enam hari pascabanjir di Jabodetabek dan sekitarnya, data yang dihimpun  Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB 7 Januari 2020 pukul 06.00 WIB menunjukkan genangan air hanya terlihat di dua titik wilayah yaitu Kabupaten Bogor 20 cm dan Jakarta Barat 20-60 cm.

Tak hanya itu terjadi penurunan jumlah pengungsi yang cukup signifikan, semula 36.419 jiwa menjadi 14.535 jiwa. 

Namun begitu, curah hujan tinggi masih mengancam wilayah Jabodetabek, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  memprediksi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi masih akan berlangsung hingga sepekan ke depan, dan siklus ini akan berulang hingga pertengahan Februari.

Share
Topics
Editorial Team
Dimas Fitra Dirgantara
EditorDimas Fitra Dirgantara
Follow Us