Masa Depan Maritim Indonesia Ada di Tangan Bapak Ini Lho!

Ok guys, setelah kita membahas tentang perkembangan reshuffle kabinet Jokowi-JK kemarin, kali ini kita akan membahas sosok Rizal Ramli yang menjadi trending topic karena akhirnya luluh menjadi menko bidang maritim setelah 'dirayu' oleh Jokowi serta terkenal akan sifatnya yang kritis dalam pemerintahan. Diantara yang harus di reshuffle adalah Menko bidang maritim. Jika sebelumnya dijabat oleh Indroyono Susilo, maka kini pundak pimpinan diserahkan kepada Riza Ramli, yang juga memiliki pengalaman sebagai menko perekonomian di zaman pemerintahan Abdurrahman Wahid (GusDur).

Sebagai menko kemaritiman yang baru, sosok Ramli mengemban amanah yang tak mudah mengingat menko perekonomian sebelumnya, Indroyono Soesilo, cukup berpengaruh dan memberikan kontribusi yang begitu besar bagi kemaritiman Indonesia. Pengalaman Rizal Ramli sebagai menko bidang martim saat pemerintahan Abdurrahman Wahid (Gusdur) menjadi acuan Jokowi untuk menyerahkan jabatan tersebut kepada Rizal Ramli. Selain itu, jajaran yang akan bekerjasama dengan Ramli pun tergolong orang-orang yang tak kalah kritis juga, seperti Menteri Susi Pudjiastuti dan Menteri Ignasius Jonan.

Tak diragukan lagi jika sosok Rizal Ramli adalah pemikir yang kritis. Di awal kepemimpinannya. Rizal langsung mengkritik nama kementerian yang kini dipimpinnya. Menurutnya, nama Kemenko Kemaritiman dinilai tidak cocok dengan kondisi Indonesia. Fokus utamanya dalam jangka pendek saat ini adalah membantu presiden dalam mewujudkan kembali kejayaan sektor maritim.
"Sebetulnya istilah yang lebih cocok bukan maritim tetapi Menko Maritim dan Sumber Daya karena di bawahnya ada ESDM dan Maritim Perikanan, Pariwisata dan Perumahan," kata Rizal di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/8) - detik.com
Selain itu, Menko Maritim Rizal Ramli juga memberikan perhatian lebih pada sektor pariwisata. Seusai dilantik kemarin, Rizal Ramli mulai mecanangkan strategi untuk meningkatkan devisa negara melalui sektor pariwisata. Meskipun Rizal sadar sektor pariwisata masih mengalami beberapa kendala. Salah satunya masalah infrastruktur sebagai akses. Namun, hal itu tidak menyurutkan strategi Ramli untuk terus berinovasi.
"Pertama itu sektor pariwisata. Pariwisata itu kita hanya 6 juta pertahun. Malaysia yang objeknya terbatas bisa 20 juta turis, Thailand yang nggak ada apa-apanya bisa 25 juta," kata Rizal di Auditorium Gedung III BPPT, Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (13/8) - detik.com

Pria yang pernah merasakan dinginnya udara Hotel Prodeo saat menentang pemerintahan rezim Soeharto ini tak pernah berhenti untuk melejitkan kinerjanya. Sejak menempuh pendidikan S-1 Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung, hingga meraih gelar Doktor Ekonomi dari Boston University (1990). Dia terus menelurkan berbagai prestasi di bidang karirnya. Berikut sederetan karir yang pernah dijabatnya :
KARIR
- Presiden Komisaris PT Semen Gresik Tbk, 2006-2008.
- Menteri Keuangan Republik Indonesia, 2001
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian republik Indonesia, 2000-2001
- Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog), 2000
- Dosen Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
- Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)
Di antara hal tersebut, yang paling paling melejitkan namanya adalah saat menjabat Kepala Bulog selama 15 bulan, namun sudah membuat terobosan dengan mendongkrak nilai perekonomian Bulog hanya dalam kurun waktu enam bulan. Bulog pun menjadi lebih transparan dan accountable. Amazing!
Rizal pernah menjadi penasihat ekonomi PBB bersama ekonom lain seperti Amarya Sen, Sir James Mirrlees Alexander, dan Rajendra K Pachuri. Tak hanya sampai disitu, Rizal sendiri juga pernah aktif dalam berbagai organisasi para intelektual seperti Komite Bangkit Indonesia (KBI) dan ECONIT Advisory Group.
Satu hal yang perlu kita cermati, Rizal Ramli sangat mengkritisi masalah mobil nasional serta kontrak karya di pertambangan Freeport semasa pemerintahan rezim Soeharto. Semoga hal ini juga diterapkan pada masa pemerintahan Jokowi, mengingat kontrak pertambangan Freeport di Indonesia semakin memiliki masa belaku yang tak tentu ujungnya.

Staf Ahli Wakil Presiden (Wapres) Sofjan Wanandi :
"Saya pikir Rizal dari dulu selalu kritis, tapi tidak apa-apa, yang baik kita terima yang tidak baik kita tinggalkan," kata Sofjan di Kantor Wapres, Rabu (12/8) - detik.com
Menurutnya, masuknya Rizal ke pemerintah justru bisa menjadi pembuktian bagi Rizal Ramli untuk bisa berbuat banyak untuk negara, daripada di luar pemerintahan.
Indroyono Soesilo , Mantan Menko Perekonomian
"Saya sangat yakin dengan Pak Rizal Ramli, karena dia sahabat saya 40 tahun yang lalu. Dia punya tiga kelebihan satu, beliau engineer seperti saya dari ITB. Dua ekonom, ketiga dia mantan menko," ucap Indroyono, usai Serah Terima Jabatan, di Kantor Menko Maritim, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (13/8) - metrotvnews.com
Dia mengungkapkan, sahabatnya tersebut merupakan seseorang yang selalu bersifat positif dan dapat bekerja dengan cepat bagaikan roda berputar.
Gimana? Sudah kenal lebih dekat kan dengan bapak menko bidang maritim kita yang baru?