Malang, IDN Times - Indonesia kini memasuki fenomena kependudukan yang disebut bonus demografi. Bonus demografi adalah hasil dari upaya menurunkan angka Total Fertility Rate (TFR) melalui program keluarga berencana (KB).
Bonus demografi ialah ketika jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) memiliki proporsi lebih dari 50 persen, dibandingkan dengan kelompok usia nonproduktif (0-14 tahun dan > 65 tahun).
Dalam keterangan yang diterima IDN Times, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan generasi yang berkualitas harus disiapkan pada era saat ini. Hal itu dia ungkapkan, dalam acara peresmian SMA Negeri 1 Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur sebagai Sekolah Siaga Kependudukan, Rabu (17/7).
"Agar tenaga kerja yang melimpah pada saat ini mampu membawa berkah bukan malah menjadi bencana. Apalagi realitanya saat ini masih banyak persoalan kependudukan yang dihadapi Indonesia," ungkapnya.
"Jika dimanfaatkan dengan optimal, bonus demografi dapat memacu pertumbuhan ekonomi, yang dapat meningkatkan kesejahteraan bangsa," sambungnya.
