Kristiawan merasa kagum dengan semangat Raisalman. Meski hanya memiliki satu kaki, namun bagi Raisalman kekurangannya adalah kelebihan.
"Dia tidak merasa minder bahkan percaya diri, dia mengatakan, 'mereka (teman-temannya) bisa berlari cepat dengan dua kaki, namun saya bisa berlari lebih cepat dengan satu kaki begitu pula saat bermain sepak bola, saya lebih pintar dari mereka'," ujar Kristiawan menirukan ucapan Raisalman.
Walau bantuan pemerintah tak kunjung datang, dua hari lagi Raisalman akhirnya bisa tersenyum karena mendapatkan alat bantu jalan dan dua kaki palsu bantuan dari donatur.
Raisalman merupakan bocah yang cukup berprestasi. Dia masuk rangking di kelasnya. Walau terbatas, Raisalman ingin meraih cita-cita menjadi pemain sepak bola atau guru.