Jokowi Minta Menteri-menteri Salurkan Kartu Sakti Tepat Sasaran

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memimpin rapat terbatas mengenai Akselerasi Implementasi Program dan Perlindungan Sosial. Dalam ratas tersebut, Jokowi berpesan agar penyaluran kartu saktinya tepat sasaran.
Kartu sakti yang dimaksud Jokowi antara lain Kartu Prakerja, Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Saya minta, program-program, baik Prakerja, JKN-KIS, PKH, BPNT segera bisa dilaksanakan secepat-cepatnya, dan paling penyaluran kartu betul tepat sasaran," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (10/12).
1. Pemerintah sudah alokasikan anggaran untuk kartu sakti Jokowi

Berkaitan dengan program perlindungan sosial pada APBN 2020, Jokowi mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran Rp96,8 juta untuk JKN-KIS, Rp10 juta untuk PKH, dan Rp15,6 juta untuk BPNT yang disalurkan lewat Kartu Sembako Murah.
"Kartu Sembako, keluarga pemilik dapat memilih bahan-bahan sembako yang beragam," ujar Jokowi.
2. Anggaran per keluarga untuk Kartu Sembako Murah akan ditingkatkan

Jokowi menuturkan, untuk Kartu Sembako Murah sendiri jumlah bantuan yang diterima oleh setiap keluarga akan ditingkatkan. Dari yang awalnya Rp1,32 juta per keluarga dalam satu tahun menjadi Rp1,8 juta per keluarga.
"Untuk itu, ini perlu juga dilihat progresnya seperti apa," ucapnya.
3. Penerima KIP kuliah untuk 818 ribu mahasiswa kurang mampu

Mengenai penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Perguruan Tinggi, kata Jokowi, akan dialokasikan kepada kurang lebih 818 ribu mahasiswa penerima. Terutama dari keluarga yang tidak mampu.
"Juga untuk pendidikan bagi mahasiswa keluarga tidak mampu yang berprestasi, kita alokasi KIP kurang lebih 818 ribu mahasiswa penerima," jelas Jokowi.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb