Deputi Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, sebuah event memang harus menjadi berkah bagi masyarakat. Ia mengatakan bahwa pariwisata harus berjalan selaras dan menyejahterakan masyarakat.
“Ini merupakan fungsi dari pariwisata. Bayangkan jika ada 500 wisatawan yang berbelanja dan satu orang membelanjakan Rp 100 ribu, sudah ada Rp 50 juta uang berputar di acara tersebut,” ujar Rizki, yang diamini Kepala Bidang Pemasaran Area I Area Jawa, Wawan Gunawan.
Wawan Gunawan menambahkan, berbagai atraksi budaya seperti ini harus rutin digelar di Sumedang. Dengan begitu, potensi Sumedang akan makin terekspose media sehingga pertumbuhan pariwisata Sumedang pun bisa makin cepat berkembang.
“Kalau berbicara potensi, Sumedang tidak ada habisnya. Tinggal sekarang konsistensi dari seluruh stakeholder pariwisatanya untuk terus berkomitmen membangun pariwisata Sumedang. Contohnya dengan prosesi Kirab Panji Helaran Karaton Sumedang Larang ini,” ucap Wawan.
Menpar Arief Yahya mengacungkan jempol kepada kepala daerah Sumedang. Dia yakin bahwa potensi pergerakan orang dalam jumlah masif akan menggerakkan ekonomi. Menurut Arief, pergerakan orang sama dengan pergerakan bisnis. Hal tersebut akan menciptakan pergerakan ekonomi serta pergerakan barang dan jasa. Oleh karena itu, industri pariwisata pasti akan ikut bergerak.
“Direct impact dan indirect impact-nya besar. Sumedang ramai semua ikut kebagian rezeki. Belum lagi coverage media. Potensi Sumedang akan semakin terangkat lagi. Namun, semua bisa terwujud bila ada CEO Commitment daerah. Sukses untuk pariwisata Sumedang. Salam Pesona Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.