Inisiasi Pekan Sastra Betawi, Jakarta Dorong Munculnya Penulis Baru

Jakarta, IDN Times - Pemprov DKI Jakarta belum lama ini menggelar Pekan Sastra Betawi bersama Taman Ismail Marzuki, Dewan Kesenian Jakarta, dan komunitas sastra. Inisiasi acara tersebut muncul untuk lebih mengenalkan sastra dan penulis Betawi. Bukan hanya itu, diharapkan lahir penulis-penulis baru dari Jakarta. Upaya tersebut merupakan wujud komitmen Pemprov DKI Jakarta atas kelestarian sastra Betawi di Ibu Kota.
Penanggung Jawab Acara Pekan Sastra Betawi Fadjriah Nurdiarsih mengatakan bahwa acara tersebut merupakan acara pertama dan belum pernah diselenggarakan di Jakarta sebelumnya. Fadjriah menilai bahwa sastra Betawi tidak dikenal masyarakat, misalnya banyak yang tidak mengenal siapa penulis Betawi. Oleh karena itu, acara tersebut digelar di Jakarta.
“Itu acara pertama, belum pernah diselenggarakan sebelumnya. Kita menganggap kenapa di Jakarta nggak ada acara sastra, sedangkan di kota-kota lain ada, seperti Yogyakarta ada Borobudur Writers Festival, Ubud ada, Makassar ada. Jadi memang terpikir untuk membuat festival sastra yang Betawi. Kenapa? Karena sastra Betawi tidak dikenal luas masyarakat, misalnya orang tuh nggak tahu, siapa penulis Betawi,” tutur Fadjriah, Kamis (31/10).
Pekan Sastra Betawi pun diharapkan bisa memperkenalkan karya penulis-penulis Betawi sekaligus mendorong munculnya adanya penulis-penulis baru. Oleh sebab itu, dalam acara tersebut diselenggarakan workshop atau seminar dan pelatihan.
“Jadi kita bikin pelatihan cerpen, pantun, teater, dan penulisan drama. Salah satu temanya bagaimana mengangkat cerita rakyat menjadi naskah drama dan film,” tutur Fadjriah.
Fadjriah mengatakan bahwa sastra lokal menjadi gerbang bagi kita memahami masyarakatnya. Misalnya dari bahasa, kita bisa melestarikan ataupun mempelajari bahasa Betawi seperti apa.
“Kedua, karakter tokoh-tokoh ataupun setting dalam cerita itu kan menjadi pintu kita mengenal sebenarnya orang Betawi itu bagaimana sehari-harinya,” jelas Fadjriah.
Berbagai kalangan hadir dalam Pekan Sastra Betawi, antara lain pelajar SMA/SMK, mahasiswa, dan umum. Selain itu, acara tersebut juga mengundang berbagai komunitas yang mempunyai perhatian terhadap masalah Betawi dan masyarakat luas.



















