Kota Bandung, IDN Times - Revitalisasi sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi urgensi bagi Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) agar SMK menghasilkan lulusan yang produktif baik untuk bekerja di sektor formal maupun wiraswasta.
Revitalisasi juga diperlukan untuk meningkatkan keterserapan lulusan SMK di dunia kerja dengan mengutamakan adanya link and match dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Dengan kata lain, SMK harus meluluskan tenaga kerja terampil yang siap kerja di berbagai sektor industri sesuai kebutuhan di era Revolusi Industri 4.0.
Terkait dengan revitalisasi, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memaparkan tiga model yang menjadi opsi revitalisasi SMK di Jabar. Model pertama, yakni membangun fisik dan fasilitas sekolah oleh pemerintah dengan kurikulum yang dibuat langsung oleh industri.
"Jadi, nanti ada kurikulum Samsung, Hyundai, Astra, dan lain- lain, yang penting mereka yang dilatih bisa sesuai dengan kemajuan teknologi yang dipakai di industri," kata Ridwan Kamil saat menghadiri Seminar Revitalisasi SMK di Kota Bandung, Selasa (22/10).
Model pertama, lanjut Emil--begitu Ridwan Kamil disapa--menciptakan kesinambungan dan keselarasan antara materi yang diajarkan di sekolah vokasi atau SMK dan industri.
