Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IPAL
IPAL

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PAM Jaya dan Dinas Sumber Daya Air meresmikan instalasi pengolahan air laut yang menggunakan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Pulau Payung, Kabupaten Kepulauan Seribu.

Teknologi ini mampu mengubah air laut menjadi air bersih yang bisa digunakan warga sebagai air minum, mandi, dan mencuci.

Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo menjelaskan bahwa SWRO di Pulau Payung mampu mengalirkan 0,25 liter air per detik untuk 199 warga lokal.

1. Ada 11 pulau yang akan memiliki IPAL, ditargetkan selesai pada 2020

Juaini Yusuf

Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan ada empat pulau yang saat ini sudah dilayani SWRO yakni Pulau Payung, Pulau Pramuka, Pulai Panggang, dan Pulau Kelapa Dua. Ke depannya ada belasan pulau yang memiliki SWRO.

"Tahun 2020 kita masih lanjut ada beberapa pulau lagi, total ada 11 pulau yang kita bangun," ujar Juaini.

2. Anggarannya tergantung besaran kapasitas IPAL, biayanya sekitar Rp20 miliar

IPAL

Menurut Juaini, besaran anggaran pembuatan SWRO tergantung kapasitas. Jika kapasitas kecil maka anggaran juga tergolong lebih kecil.

"Tergantung kapasitasnya, ini (IPA SWRO di Pulau Payung) agak kecil nih 0,25 liter per detik. Biayanya sekitar Rp 20 miliaran," katanya.

3. Anggaran membangun IPAL di Pulau Panggang paling besar

Priyanto Bambang Hernowo, Juaini Yusuf, Husein Murad

Menurut Juaini, anggaran paling besar adalah untuk membuat instalasi pengolahan air laut di Pulau Panggang.

"Yang agak besar itu di Pulau Panggang. Buat kepala keluarga itu agak besar, anggarannya sekitar Rp30 miliar hingga Rp40 miliar," jelasnya.

Editorial Team