Ganjil Genap Dinilai Berdampak Positif pada Perkembangan Angkutan Umum
Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menjelaskan bahwa modal share kendaraan angkutan umum 2019 mencapai angka 32 persen.
Pencapaian ini sudah melewati setengah dari target yang dituju, yakni 60 persen pada 2029.
1. Kecepatan rata-rata angkutan umum membaik

BPTJ juga mencatat bahwa kecepatan rata-rata angkutan umum kini semakin membaik, yakni 20 km/jam dari target 30km/jam.
"Yang membahagiakan adalah coverage area atau wilayah yang dilingkupi angkutan umum sudah mencapai 67 persen, sementara target RITJ 2029 mencapai 80 persen," kata Bambang dalam Jumpa Pers akhir tahun BPTJ, di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Senin (2/12).
2. Ganjil genap jadi efektif karena diiringi berkembangnya transportasi umum

BPTJ terus mengejar pencapaian tersebut dalam rencana induk transportasi Jabodetabek (RITJ).
Berbagai upaya juga telah dilakukan, seperti rekayasa lalu lintas yang dibarengi dengan peningkatan angkutan massal.
Bambang, juga menjelaskan bahwa aktivitas ganjil genap memberi dampak baik, karena diiringi dengan pengembangan layanan angkutan massal di Kota.
3. Pengembangan yang dilakukan di transportasi massal

Salah satunya pengembangan layanan angkutan massal di kota adalah Jabodetabek Airport (JA) Connection yang kini memiliki 45 trayek dan 462 unit bus.
Lalu, ada juga Transjabodetabek yang telah memiliki 58 trayek dengan 1.088 unit bus serta Jabodetabek Residence (JR) Connection yang telah mencapai 27 trayek dengan jumlah 87 unit bus
"Kami harapkan akan dibangun ke depan, integrasi penting akan memudahkan masyarakat," kata dia.