Tangerang Selatan, IDN Times - Sistem pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang dilakukan dalam tiga hari, meski terkesan sangat membebani dan tak adil karena mempertaruhkan tiga tahun belajar dengan ujian hanya selama tiga hari, nyatanya dinilai belum layak dihapus.
Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Eko Evi Sulastri (21) seorang alumni SMAN 1 Wirosari, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, yang kini tengah menjalani pendidikan tingginya di salah satu universitas di wilayah Tangerang Selatan.
Kepada IDN Times, Evi mengaku meski membuat dirinya deg-degan selama satu bulan dari sebelum UN, dirinya masih belum setuju jika UN dihapus. Menjadi semangat belajar dengan keras menjadi salah satu alasan ketidaksetujuannya.
