Selanjutnya, Dirjen Budi menjabarkan catatan berikutnya yang menyangkut masalah banjir di Tol Japek Km 24, Km 19, dan Tol Cipali Km 136.
Untuk Tol Japek, dirinya mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dan peninjauan lapangan bersama stakeholders terkait, antara lain PT Jasa Marga Cabang Jakarta Cikampek 2, PT Waskita Proyek Cibitung Cilincing, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), PT Wika Proyek KCIC, dan Sinohydro Corporation Limited Proyek KCIC.
Rapat koordinasi telah dilakukan pada Jumat sore (3/1) di Kantor Operasional Jasa Marga Cabang Tol Japek.
“Banyak yang tadinya saluran air, kemudian terhambat oleh jalan kerja (proyek). Tadinya saluran air bagus, tapi kemudian ditutup untuk mobilisasi alat berat, material, dan sebagainya,” jelasnya.
Budi kembali menjelaskan, seusai rapat koordinasi telah disepakati pembagian tugas setiap pihak, siapa melakukan apa, sehingga ke depan tidak ada lagi permasalahan banjir di Tol Japek.
“Khususnya di Tol Cipali Km 36, sudah kami rapatkan juga antara Kementerian Perhubungan dan Kepolisian, Pemkab Indramayu, dan Kehutanan, untuk mencari jalan keluarnya,” tambahnya.
Saat ini sedang dilakukan pendalaman oleh Polres Indramayu dan Pemda Indramayu, sekitar 10 km dari hulu itu ada penambangan galian C. Kemudian ada penyempitan sungai antara hulu dan hilir, sehingga butuh normalisasi dan pengangkatan sedimentasi. Hal ini akan dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung sepanjang 500 meter ke arah hulu dan 500 meter ke hilir.
“Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran, kemarin kita juga melakukan pengecekan pada 13 gorong-gorong yang melintas Tol Cipali untuk dilakukan audit juga terkait potensi terjadinya kejadian serupa,” ujarnya.