Hutan Lindung Tangkoko yang terletak di Sulawesi Utara menjadi tempat perlindungan bagi monyet macaque. Berdasarkan data peneliti dari Macaca Nigra Project, Antje Engelheardt, per 2013 ada 2.000 ekor macaque yang tinggal di Hutan Lindung Tangkoko. Sedangkan 3.000 lainnya hidup di kawasan hutan lain di Sulawesi Selatan. Jumlah tersebut terbilang sedikit dan terus menurun.
"Di lokasi-lokasi lain monyet macaque semakin langka karena persoalan habitat," ujar Yunita Siwi dari yayasan non-profit yang mengampanyekan perlindungan primata, Selamatkan Yaki. Ia pun menambahkan,"Tapi di sini habitat semakin menyempit -- dan warga memakan daging monyet."
Baik pemerintah maupun aktivis mulai berjuang untuk membujuk warga agar berhenti mengonsumsi spesies monyet yang sangat langka seperti macaque. Untuk yang tinggal di Hutan Lindung Tangkoko, hal tersebut cukup mudah dilakukan karena mereka dilindungi. Namun, kondisi yang berbeda untuk ribuan lainnya yang menempati lokasi-lokasi hutan lainnya di mana pengawasan sangat minimal.
Aktivis-aktivis lokal juga mendorong agar sekolah-sekolah di Sulawesi Utara mulai memasukkan edukasi tentang pentingnya menjaga populasi monyet macaque. Langkah lainnya yang mereka lakukan adalah dengan mendekati gereja-gereja agar para pastor mau memberikan ceramah terkait dengan langkanya macaque di wilayah mereka.