BNPB: Pengungsi di 7 Daerah Ini Telah Meninggalkan Pengungsian

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo, menginformasikan bahwa ada tujuh wilayah yang telah ditinggalkan oleh pengungsi banjir.
Melalui rekapitulasi data dampak banjir dan longsor Jabodetabek dan Lebak yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, tujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Bekasi, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Kota Bogor.
"Jumlah pengungsian tertinggi berada di Kabupaten Bogor sejumlah 15.003 jiwa dan yang terendah di Jakarta Timur sejumlah 29 jiwa," kata Agus melalui keterangan tertulis, Sabtu (11/1).
1. Bantuan tambahan yang diberikan BNPB

Sebelumnya, pada Jumat (10/1) malam, BNBP telah mendistribusikan bantuan peralatan guna membantu distribusi logistik dan penyeberangan di Kabupaten Bogor dan Provinsi Banten.
BNPB memberikan bantuan tambahan seperti Perahu Kataraman yang bisa dinaiki oleh puluhan orang.
"Masing-masing daerah mendapatkan bantuan tambahan berupa 1 unit Perahu Katamaran, 4 unit dayung, dan 1 unit mesin perahu 25 PK," ujar Agus.
2. Masyarakat perlu belajar antisipasi bencana

Agus juga menyarankan pada masyarakat untuk selalu siap siaga terhadap kondisi cuaca yang akan terjadi ke depannya.
Dia menyarankan masyarakat dapat membuat rencana antisipasi bencana. Mulai dari mencatat nomor telepon penting, atau membentuk komunitas siaga, melakukan kegiatan gotong royong seperti kerja bakti, hingga menentukan jalur evakuasi dan titik kumpul aman.
"Mempersiapkan perbekalan untuk tiga hari dengan Tas Siaga Bencana, mengamankan dokumen penting serta segera laporkan jika ada kerusakan atau tanggul bocor ke Kelurahan/Kecamatan/BPBD terkait," ujarnya.
3. Hanya 35 persen yang paham menyelamatkan diri dari banjir

Dia juga menyinggung bagaimana pentingnya menyelamatkan diri dalam situasi bencana yang terjadi sewaktu-waktu, maka dari itu dia menekankan agar masyarakat dapat paham apa yang harus dilakukan ketika bencana datang
"Berdasarkan survei, 35 persen yang mampu menyelamatkan diri adalah kapasitas dirinya yang paham apa yang harus dilakukan saat bencana," kata Agus.



















