Billy Mambrasar, dari Penjual Kue hingga Jadi Staf Khusus Jokowi

Jakarta, IDN Times - Gracia Billy Yosaphat Y. Mambrasar atau Billy Mambrasar (31) merupakan putra asal Papua yang ditunjuk oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo menjadi salah satu Staf Khusus Kepresidenan.
Billy berasal dari keluarga kurang mampu, untuk bertahan hidup ia pernah berjualan kue dan mengamen. Berjuang melalui beasiswa, kini Billy telah berhasil merasakan pendidikan di Universitas bergengsi di luar negeri.
1. Billy menempuh pendidikan di universitas bergengsi

Pria yang kerap disapa Billy Mambrasar ini sedang menjalani pendidikan gelar Magisternya di bidang bisnis di Universitas Oxford, Inggris.
Sebelumnya, ia telah menyelesaikan studi di Australian National University (ANU), yang merupakan beasiswa dari Pemerintah Australia, ia juga menjadi mahasiswa terbaik pada 2015.
Bulan ini ia juga akan melanjutkan pendidikan doktoralnya, di Universitas Harvard, Amerika Serikat di bidang pembangunan dan lagi-lagi ini merupakan bantuan dari beasiswa.
2. Berasal dari keluarga kurang mampu

Dilansir dari berbagai sumber, Billy berasal dari keluarga yang kurang mampu. Dia berasal dari Serui, Kepulauan Yapen, Papua.
Ibunya bekerja sebagai penjual kue dan makanan di pasar, Billy tak jarang membantu sang ibu berjualan. Sedangkan sang ayah merupakan seorang guru.
3. Berprestasi dan kerap dapat beasiswa

Billy sudah sering kali mendapatkan beasiswa, sejak SMA dia sudah mendapat beasiswa dari Pemprov Papua. Dia merupakan salah satu dari anak-anak terbaik di sembilan Kabupaten di Papua yang mendapat beasiswa SMA favorit di Jayapura.
4. Bertahan hidup dengan mengamen

Billy juga pernah menempuh pendidikan di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung, saat itu dia mendapat beasiswa dari pemerintah.
Semasa di Bandung, dia bertahan hidup dengan menyanyi di kafe atau pernikahan, mengamen dan juga berjualan kue.
5. Prestasi di ranah Internasional

Putra kebanggaan Papua ini juga pernah diundang untuk magang oleh Pemerintah Amerika Serikat lalu berbicara di State Department Amerika Serikat, saat itu ia berkesempatan bertemu dengan Barack Obama.
Pada 2017, ia juga pernah ditunjuk menjadi utusan Indonesia untuk berbicara mengenai isu pendidikan di Kantor Pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat.



















