Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Aktif Berkesenian, Elizabeth Sudira Terpilih sebagai Maskot SIPA 2019

instagram.com/elizabethsudira
instagram.com/elizabethsudira

Solo, IDN Times - Solo International Performing Arts (SIPA) 2019 segera digelar. Berpusat di Benteng Vastenburg Solo, kegiatan ini akan berlangsung tanggal 5-7 September 2019 mendatang. Ada maskot yang disiapkan panitia, yaitu pembawa acara sekaligus penyanyi Elizabeth Sudira.

Pelantun lagu Rindu Solo ini dipilih karena dianggap mampu mewakili anak muda Solo yang aktif berkesenian. Terlebih lagi, lagu pertamanya tersebut booming di masyarakat. Rencananya, Eliz akan membawakan lagu ketiganya berjudul Sukaria, pada kegiatan SIPA 2019 nanti.

“Sesuai dengan tema SIPA 2019, saya ingin membawakan lagu Sukaria untuk mengajak masyarakat bersatu lewat bahasa kesenian. Karya ini juga menjadi jembatan SIPA dengan generasi muda,” kata Eliz, sapaan akrab Elizabeth Sudira.

1. Eliz akui bangga diberi kesempatan menjadi maskot SIPA 2019

IDN Times/Kemenpar
IDN Times/Kemenpar

Menjadi maskot SIPA menjadi kebanggaan tersendiri baginya. Ia sempat tak menyangka bisa terpilih, mengingat SIPA cukup ketat dalam mengurasi para maskot.

“Tujuh tahun saya menjadi MC SIPA. Sempat down ketika Bu Ira (Direktur SIPA) bilang bahwa tahun ini saya tidak lagi dipakai sebagai MC. Saya koreksi diri, kenapa? Ternyata malah dipercaya menjadi maskot SIPA,” ungkap Eliz.

2. SIPA 2019 menyajikan pertunjukan seni yang angkat isu sosial

pesona.travel
pesona.travel

Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event (CoE) Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty, mengatakan SIPA sudah memasuki tahun ke-11. Untuk perhelatan kali ini, SIPA mengusung tema ‘Arts As a Sosial Action’. Tema tersebut dipilih karena seni pertunjukan yang disajikan di panggung SIPA tak hanya untuk dinikmati. Tetapi juga menyampaikan isu-isu krusial dalam kehidupan sosial.

“Seni bukan hanya sebagai ekspresi diri. Tetapi dihadirkan sebagai perwujudan gerakan isu sosial yang sedang berkembang. Mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan alam, gender, politik, dan lain-lain,” ujarnya, Rabu (4/9).

Menurutnya, SIPA adalah event yang sangat bagus dan kaya akan inovasi, khususnya menyangkut seni pertunjukan atau performing art. Ada seni budaya tradisional dan juga kebudayaan modern.

3. Seni pertunjukan dari berbagai genre digabung dalam satu panggung

genpi.co
genpi.co

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani, menambahkan, SIPA adalah gambaran untuk menjalankan seni pertunjukan yang bisa diterima semua kalangan. Salah satu keunggulan SIPA, yakni mampu menghadirkan dan mengolaborasikan seni pertunjukan dari berbagai negara dalam satu panggung.

“Seni ini bahasa universal. Semua bisa menikmatinya. Agar tidak membosankan, penyelenggara SIPA membuat seni pertunjukan ini dengan memasukkan berbagai genre. Terbukti, SIPA selalu bisa diterima. Mereka eksis sampai sekarang. Penontonnya juga selalu ramai,” jelasnya.

4. Event SIPA selain menghibur, tetapi juga turut melestarikan budaya

IDN Times/Kemenpar
IDN Times/Kemenpar

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, Indonesia sangat kaya akan seni dan budaya. Setiap daerah memiliki ciri masing-masing. Melalui SIPA, seni dan budaya daerah mendapatkan ruang untuk mengaktualisasi diri. Para pelaku seni bisa berekspresi dan berinovasi. Ini menjadikan budaya daerah bukan hanya lestari, tetapi juga berkembang.

“Saya sangat mengapresiasi gelaran SIPA. Event ini bukan hanya mampu menghadirkan sesuatu yang menghibur bagi masyarakat, tetapi juga turut melestarikan seni budaya,” tandasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Kementerian Pariwisata
EditorKementerian Pariwisata
Follow Us