AHY Sebut Sistem Kepartaian Indonesia Menjurus Seperti Amerika

Jakarta, IDN Times - Komandan Kogasma Partai Demokrast Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa sistem kepartaian di Indonesia semakin mirip dengan Amerika Serikat yang hanya mengenal dua partai. Hal itu disampaikan oleh AHY dalam pidato politiknya di Djakarta Theater, Jumat (1/3).
1. AHY sebut sistem demokrasi saat ini hanya berdampak pada elektoral partai pengusung capres

AHY menyampaikan, pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) yang ada di Indonesia saat ini hanya memberikan efek elektoral terhadap dua partai pengusung calon presiden saja. Hal itu karena keputusan presidential threshold 20 persen yang menyebabkan partai tidak bisa mengusung calonnya sendiri.
"Dampaknya, hanya partai pengusung utama capreslah, yang paling berpotensi mendapatkan efek elektoral terbesar," kata AHY.
2. Demokrasi Indonesia akan seperti Amerika Serikat bila dibiarkan

Menurutnya, apabila kondisi demokrasi seperti ini terus berlanjut, era multipartai akan berakhir di masa depan sehingga hanya menyisakan dua partai besar seperti di Amerika Serikat.
"Kami berpendapat, Indonesia belum siap dan juga belum tentu cocok mengadopsi sistem kepartaian model Amerika Serikat tersebut," jelas AHY.
3. AHY menilai Pasca-Pemilu 2019 harus ada dialog untuk sistem politik di Indonesia

Oleh karena itu, lanjut AHY, setelah Pemilu 2019 nanti, harus ada kesepakatan untuk berdialog. Hal itu dianggapnya penting guna membangun sistem politik yang cocok untuk Indonesia.
"Kepada presiden mendatang, Partai Demokrat merekomendasikan untuk mengkaji kembali sistem kepartaian dalam kehidupan berdemokrasi kita," tambahnya.
4. AHY berpidato tanpa dihadiri SBY dan Ani Yudhoyono

Acara pidato politik AHY dimulai sejak pukul 19.30 WIB. Namun, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak bisa hadir lantaran harus menemani sang istri, Ani Yudhoyono yang tengah dirawat karena sakit kanker di Singapura.
Adapun jajaran petinggi Partai Demokrat yang hadir dalam acara pidato politik AHY, yakni Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan, Waketum Partai Demokrat Roy Suryo, Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik, dan Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.