5 Fakta tentang Munas Golkar yang Tanpa Gejolak

Jakarta, IDN Times - Forum Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar akan segera ditutup hari ini setelah terpilihnya lagi Airlangga Hartarto sebagai ketua umum periode 2019-2024.
Munas yang sejatinya berakhir pada Jumat 6 Desember 2019, terpaksa dipercepat satu hari sebelumnya karena dianggap sudah tidak ada lagi hal krusial yang harus dibahas setelah terpilihnya ketum.
Berikut ini 5 fakta tentang berlangsungnya Munas Partai Golkar X di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan.
1. Munas Golkar dibuka oleh Presiden Jokowi

Munas Partai Golkar dibuka langsung oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Dalam kesempatan itu, ia menyebut bahwa Golkar adalah aset negara. “Yang saya takutkan, saya melihat dari jauh klo Golkar pecah jadi partai baru lagi, itu kekhawatiran saya. Golkar jadi aset besar bagi Indonesia, mari kita jaga bersama,” kata Jokowi, Selasa (3/12).
Jokowi menjelaskan, Golkar sangat berperan penting di kancah perpolitikan Tanah Air. Bahkan, stabilitas politik salah satunya ditentukan oleh partai berlambang beringin tersebut.
“Kalau Golkar goyang, perpolitikan ikut goyang. Klo Golkar dingin, (perpolitikan) juga ikut dingin. Kita memerlukan stabilitas politik, jangan sampai ada destabilisasi politik seperti di Hongkong demo dimana-mana sampai lima bulan,” jelasnya.
2. Airlangga Hartarto terpilih secara aklamasi

Airlangga Hartarto terpilih menjadi ketua umum Golkar secara aklamasi setelah beberapa calon lainnya mengundurkan diri. Mereka yang mengundurkan diri antara lain Bambang Soesatyo, Indra Bambang Utoyo, Agun Gunandjar Sudarsa dan Ali Yahya.
Sementara itu, Ridwan Hisjam yang tetap mencalonkan diri terpaksa gugur dengan sendirinya karena sistem yang mengharuskan dukungan suara diatas 30 persen tidak dapat dipenuhi olehnya.
3. Seluruh DPD, ormas, dan sayap partai mendukung Airlangga Hartarto sebagai ketum

Terpilihnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum secara aklamasi, tak lain karena 588 pemilik hak suara mempercayakan penuh tampuk jabatan tersebut agar dilanjutkan oleh Airlangga.
Pemilik hak suara tersebut diantara adalah DPD tingkat I dan II, organisasi masyarakat (ormas) pendukung partai, serta sayap partai yang mendukung organisasi Golkar.
4. Munas berjalan tanpa gejolak yang berarti

Berdasarkan pantauan IDN Times selama tiga hari terakhir, Munas berlangsung dengan suasana damai dan kondusif. Beda dengan sebelumnya, Munas selalu diwarnai perbedaan pendapat bahkan pernah terpecah menjadi dua kubu.
Pasalnya, Bambang Soesatyo atau Bamsoet yang ditengarai sebagai rival terberat Airlangga tiba-tiba mengundurukan diri sebelum dibukanya Munas. Hal tersebut bahkan sempat dipuji oleh Presiden Jokowi saat memberikan sambutannya.
“Saya tadi masuk hawanya sudah kelihatan sejuk. Sejuk meskipun AC dimatikan hawanya (tetap) sejuk,” guyon Jokowi di depan tamu dan peserta Munas Golkar.
5. Munas ditutup oleh Wapres Ma'ruf Amin

Ketua DPP Golkar demisioner Ace Hasan Syadzily mengatakan, malam ini Munas akan ditutup oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“Nanti malam jam 19.00 WIB akan ditutup oleh Wapres KH Ma’ruf Amin,” kata Ace di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/12).
Dengan hadirnya Jokowi dan Ma’ruf Amin dalam Munas, itu menggambarkan pentingnya partai Golkar di dalam pemerintah dan perpolitikan Tanah Air.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb



















