Inspirasi Kebaya dan Gaun Adat Modern di Pagelaran Mahadaya Nusantara
Surabaya, Indonesian Wedding Exhibition bertema Mahadaya Nusantara diselenggarakan sehari di JW Marriott pada Minggu (4/8). Ada berbagai program menarik dalam acara ini, mulai dari talkshow tentang persiapan pernikahan, fashion show busana dari berbagai macam adat Indonesia, dan penampilan musik dari Symphony Entertainment.
Puncak acara malam hari menampilkan pagelaran fashion show busana pernikahan dari koleksi Anantara Label oleh Catherine Wong. Selain itu, beberapa vendor pernikahan turut memeriahkan acara ini.
1. Acara menggandeng vendor pernikahan Mahar agung dan JW Marriot yang menyediakan ballroom dan venue dengan tren outdoor wedding
Pembagian zona pameran Mahadaya Nusantara 2019 terdiri dari 2 zona, yaitu zona main ballroom dan busana pengantin oleh Anantara Label. Kemudian yang kedua adalah zona outdoor venue yang berada di lantai empat, tempat dapat digunakan untuk pernikahan merupakan holy matrimony, siraman Adat Jawa, dan tradisional akad nikah showcase.
"Untuk para klien, kami menyediakan tempat untuk pernikahan tema tradisional. Di sini juga ada oasis yang dibuat pemberkatan, siraman, akad nikah, dan juga resepsi. Fokus untuk mengangkat budaya dari Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Ini merupakan salah satu aksi saya untuk mem-branding budaya tradisional agar kebudayaan Indonesia tidak hilang", ujar Dr Dwi Wijayanto, owner dari WO Maharagung.
2. Tren pernikahan millenial lebih condong pada dekorasi pernikahan outdoor dengan sky garden sebagai venue
Dekorasi memegang peranan penting saat pernikahan. Saat ini dekorasi yang menjadi tren adalah dekorasi bertempat outdoor dengan sky garden yang digunakan sebagai venue.
"JW Marriot sudah berpengalaman untuk acara segala macam wedding, dari mulai Chinese sampai tradisional. Selain ballroom ada oasis untuk standing party, karena sekarang calon pengantin lebih open minded. Kamu juga punya presidential suite yang dipakai untuk akad nikah dan siraman," imbuh Maya Murbaningrat selaku DOE JW Marriot Surabaya.
3. Berangkat dari keinginan menciptakan adat yang dikemas lebih modern, Mahadaya Nusantara dipilih sebagai tema fashion show kali ini

Saat ditanya tentang kenapa memilih tema Mahadaya Nusantara, Catrine Wong selaku perancang busana dari Anantara Label menyebutkan bahwa "Kita mau menciptakan adat nusantara ini tapi yang zaman sekarang. Kita tidak melepaskan dari pakem yang ada. Ada 15 model wanita dan 5 model pria. Ada 10 adat berbeda dari berbagai daerah dan 5 ada kombinasi modern untuk fashion show kali ini," terang Catrine.
4. Ada beberapa adat yang dibawakan seperti adat Madura, Sunda, Gorontalo dengan modifikasi bahan dan motif dari busananya
Ada beberapa busana adat yang dibawakan. Untuk sebelah kiri ada adat Madura dengan atribut yang pakem, namun ditambah sedikit modifikasi pada busananya. Kemudian ada adat Gorontalo dengan ball gown. Setelah itu, ketiga ada muslim wedding modern.
Ini yang paling banyak diminati dan menjadi tren dengan nuansa Eropa. Lalu yang keempat ada Sunda Siger, dengan segala atribut adat Sunda. Untuk kebaya Sunda memakai desain simple tapi ada sentuhan layer dan mutiara.
5. Selain itu berbagai vendor turut serta mengisi stand, pengunjung juga dapat konsultasi gratis seputar pernikahan

Ada berbagai vendor yang menyediakan kebutuhan para pasangan. Seperti misalnya busana pengantin oleh Anantara Label, Niel Dimitri sebagai fashion stylist, Sion Decor, Motion Addict photography, Vinas Undangan, dan lain-lain. Ini bertujuan untuk mempermudah para calon pasangan pengantin menemukan vendor yang tepat untuk pernikahan mereka.
6. Untuk kebaya sendiri, ada perpaduan siluet yang modern dengan mengusung warna seperti emas, silver, dan pink sebagai tren 2020
Untuk kebaya Jawa ada tambahan berupa siluet yang menjadi ciri khas. Untuk warna sendiri akan mengusung warna emas, silver, dan pink yang sedang tren untuk tahun 2020. Pasangan kebanyakan lebih menyukai warna yang soft.
Catrine Wong menyebutkan bahwa bukan hanya warna yang kalem, namun beberapa warna seperti abu-abu tua, navy, hitam disuguhkan dalam acara ini. Seperti busana Solo putri dengan tinta emas yang lebih modern.
7. Sedangkan untuk Solo putri kain beludru tetap dipertahankan, namun ada kombinasi warna emas dengan motif yang lebih bold seperti garis-garis

"Siluet yang kita bawa tidak meninggalkan adat. Contoh Solo putri, itu pasti ada kain beludru dan kombinasi warna emas. Kita pakai motif percikan dan geometris, kita main lebih ke motif dan siluet. Kalau Anantara sudah mulai meninggalakan motif kuno seperti gunung, bunga, akar-akaran. Kita main motif yang lebih bold seperti garis-garis dan zig-zag. Kita ingin menciptakan sesuatu yang berbeda", tambah Catrine.
8. Untuk fashion show ini atribut adat tidak pernah diubah, yang dimodifikasi hanya bahan dan tambahan siluet serta geometri pada gaun

Untuk busana adat Gorontalo, tetap memepertahankan atribut yang ada. Misalnya seperti perlengkapan melati, keris, dan suntiang di adat Gorontalo. Ada hiasan kepala yang sudah pakem dan tidak diubah, yang ditambah hanya aplikasi ekor tempel atau motif ruffle yang lebih modern.
Kemudian untuk adat Padang juga lengkap dengan aksesorisnya berupa songket, suntiang, dan sasangko. Untuk hiasan kepala dan atribut sudah pakem sesuai adat yang ada.
Itulah tadi beberapa ulasan mengenai acara pagelaran Indonesian Wedding Exhibition 2019 dengan tema pernikahan adat tradisional yang kental.


















