Artikel ini merupakan karya peserta kompetisi menulis #CintaDalamKata yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #CintaDalamKata! Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.
Ayah, engkau harus tau siapa cinta pertama dan siapa laki-laki yang selalu bertahta di hati putrimu. Putrimu mencintainya lebih dari laki-laki manapun. Laki-laki hebat itu adalah engkau, Ayah. Masih jelas dalam ingatanku, ketika engkau begitu sabar menuntunku berjalan. Mengajariku mengayuh sepeda agar mencapai keseimbangan. Seperti filosofi hidup.
Hingga suatu waktu aku beranjak remaja. Mungkin dulu aku tak mengerti kenapa ayah memberlakukan aturan jam malam untuk putri-putrinya. Bagiku itu hal kuno. Sampai aku beranjak dewasa dan akhirnya aku paham bagaimana susahnya menjaga anak perempuan. Terlebih untuk seorang ayah. Banyak hal yang engkau ajarkan padaku agar kelak tumbuh menjadi wanita terhormat, yang menjunjung tinggi harga diri sebagai wanita.