Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Klise yang Bikin Enggan Putusin Pacar, Pernah Alami?

Pixabay.com/pixel2013
Pixabay.com/pixel2013

Sebuah hubungan pacaran terkadang sudah gak bisa dipertahankan lagi, jika sudah menimbulkan dampak negatif. Salah satu contohnya adalah ketika salah seorang merasa sedih dan tersakiti akibat perbuatan pasangannya, namun si pasangan tidak menyadarinya. Akan tetapi, terkadang meski sudah makan hati, ada juga yang kerap mempertahankan hubungannya. Alasannya pun klise. Ini dia beberapa contoh alasannya!

1. Terlanjur akrab dengan keluarganya. Malas harus adaptasi lagi dengan keluarga kalau punya pacar baru

unsplash.com/@jtylernix
unsplash.com/@jtylernix

Ketika kita menjalin hubungan pacaran dengan seseorang, berarti kita juga menjadi bagian dari dunianya. Termasuk keluarganya tentu saja. Mulai dari perkenalan hingga bisa diterima menjadi 'bagian' dari keluarga. Prosesnya memang gak mudah, sehingga kita akan merasa sangat puas jika sudah berhasil mengakrabkan diri dengan keluarga si pacar. 

Kalau kita putus, nanti kita akan memulai dari awal lagi pendekatan dengan keluarga pacar yang baru. Harus jatuh bangun lagi bikin kesan yang baik, menghafal anggota keluarga beserta kebiasaannya dan harus adaptasi lagi dengan aturan keluarga pacar. Ribet lagi, deh!

2. Putus cinta, berarti juga bisa 'putus hubungan' dengan temannya si dia

unsplash.com/@heftiba
unsplash.com/@heftiba

Ketika kita pacaran dengan seseorang, teman si pacar menjelma menjadi teman kita. begitu juga dengan teman kita, tentu menjadi teman pacar juga. Bukankah harusnya pacaran itu juga memperluas networking kita? Justru aneh jika pacaran membuat pertemanan kita semakin berkurang.

Jika kita memutuskan hubungan dengan pacar, bisa jadi kita juga telah memutuskan networking dengan teman-teman pacar. Ini gak selalu terjadi, sih. Ada juga yang putus, namun akrab dan tetap berteman dengan teman si mantan pacar. Hanya saja, mungkin kamu akan kehilangan 'akses' untuk bertemu dengan mereka. Kalau biasanya melalui pacar, maka kamu harus benar-benar berteman sendiri dengan mereka tanpa perantara si pacar. 

3. Sudah terlanjur bergantung dengan dia. Kalau enggak ada dia, rasanya kurang lengkap hidup ini

unsplash.com/@priscilladupreez
unsplash.com/@priscilladupreez

Inilah salah satu alasannya, mengapa kita harus tetap bisa mandiri meskipun sudah punya pacar. Kalau selama pacaran kita minta dijemput, dianterin, dibayarin dan ketergantungan lainnya, maka kita akan cukup kesulitan ketika sudah 'lepas' dengan si dia. Kamu jadi kebingungan, merasa gak berdaya, merasa gak mampu dan perasaan hopeless lainnya. 

Coba kalau kamu bisa mandiri. Ada ataupun gak ada pacar, kamu tetap bisa bepergian kemanapun sendirian. Kalau mau putus, juga lebih tenang kan? Gak perlu ketakutan jika kamu jadi gak berdaya setelah kehilangan dia. 

4. Berpikir jika suatu saat dia akan sadar dan berubah. Sampai kapan tapi, ya?

unsplash.com/@jakobowens1
unsplash.com/@jakobowens1

Meski sudah bikin kamu nangis semalam suntuk, bikin kamu berkali-kali punya imajinasi untuk balas dendam padanya, atau bikin kamu gak nafsu makan, kamu tetap bertahan. Alasannya, kamu percaya akan adanya perubahan pada dirinya. Kamu percaya jika dia akan berubah menjadi lebih baik. Dia akan menyadari bahwa selama ini tindakannya keliru.

Boleh-boleh saja sih, kalau pertimbanganmu memang demikian. Akan tetapi, kamu perlu memperhatikan dia. Apakah dia berusaha untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik? Gak ada satu orang pun yang bisa mengubah seseorang, jika bukan dirinya sendiri. Mau kamu mengomel hingga mulut berbuih, kalau dia ogah berubah, ya tentu dia gak akan berubah.

5. Cinta bertepuk sebelah tangan. Satunya cinta mati, satunya biasa aja. Hiks!

unsplash.com/@josechomali
unsplash.com/@josechomali

Ini adalah kenyataan yang menyedihkan. Kadang dalam suatu hubungan, ada yang merasa sangat cinta mati pada pasangannya. Sayangnya pihak satunya hanya memiliki cinta yang 'biasa saja'. Satunya selalu memaafkan, berjuang mati-matian untuk menyenangkan pasangannya, lantas satunya hanya menerima dengan pasrah, gak berubah, dan hanya memberikan effort seadanya.

Mau putus, tapi terlanjur cinta mati. Mau putus, tapi kayaknya dia adalah satu-satunya di dunia ini. Alhasil meski makan hati, tetap saja bertahan. Inilah mengapa kadang hati juga harus selaras dengan pemikiran kita, guys. Cinta boleh, namun jangan berlebihan ya.

6. Belum ada pengganti si dia yang lebih baik. Gak tahu lagi, kalau penggantinya sudah muncul...

unsplash.com/@priscilladupreez
unsplash.com/@priscilladupreez

Nah, ini. Alasan yang bikin kita geleng-geleng kepala. Kadang seseorang enggan memutuskan pacarnya, karena belum menemukan penggantinya yang lebih baik. Maunya sih si dia datang dulu ketika kita dan pacar sedang ada di ujung jurang. Jadi nanti begitu putus, kita langsung dapat pacar baru yang menggantikan posisinya. Kalau penggantinya sudah menampakkan 'batang hidungnya'? Langsung tanpa ragu, Say bye bye darling!

Gimana? klise bukan alasannya? Apa lagi alasan klise yang kamu tahu, ketika seseorang enggan memutuskan pacarnya meski sudah makan hati? Tulis komentarmu di bawah, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

[QUIZ] Apakah Kamu Akan Menikah dengan Pacarmu yang Sekarang?

01 Sep 2025, 13:37 WIBLife
swede

artikel uji coba 2

19 Sep 2024, 16:09 WIBLife
Group 7844 (1).png

article scenario enam

19 Agu 2024, 17:26 WIBLife
Group 7844 (1).png

AKU MAU BUAT QUIZ BARU

08 Agu 2024, 00:00 WIBLife
Group 7844 (1).png

Artikel life hari kamis

17 Jul 2024, 00:00 WIBLife

artikel baru untuk di onhold

17 Apr 2024, 05:05 WIBLife
Group 7844 (1).png

Artikel coba life

03 Apr 2024, 14:08 WIBLife