Untuk Sahabat Sejatiku, Kuharap Kau Mau Membaca Seuntai Ucapan Terima Kasihku Ini

Dear my bestfriend,
Selain orang tuaku, dirimulah yang membuat hidupku berwarna. Kamu memberikanku berbagai pengalaman yang menyenangkan,dan kamu selalu ada di saat aku membutuhkanmu. Untuk itu, aku berterima kasih.
Aku juga ingin mengungkapkan,
Terima kasih, karena selalu jujur padaku, meski kadang aku tidak ingin mendengarnya.
Aku tahu, aku selalu susah menerima kejujuranmu. Namun terima kasih karena telah menjadi sahabat baik dengan mau mengungkapkan perasaanmu sejujur-jujurnya padaku.
Terima kasih, karena selalu berhasil memperbaiki mood-ku.

Setiap kali ada kamu, hariku menjadi cerah. Setiap kali ada kamu, aku bisa menjadi diriku sendiri. Terima kasih karena telah membuatku seperti itu.
Terima kasih karena mau sama-sama bertindak aneh bersamaku. Terima kasih karena mau menikmati setiap detik kegilaan kita.

Hanya dirimu yang mampu membuatku bernyanyi sampai kehabisan nafas. Hanya dirimu yang tidak malu melihatku berdansa di tengah-tengah keramaian. Justru dirimu mau dan ikut bergabung bersamaku. Untuk itu, aku ucapkan terima kasih pada setiap kegilaan yang sudah kita lalui bersama.
Terima kasih karena sudah tidak egois. Kamu inspirasiku, karena kamu telah membuat dunia ini lebih indah dari sebelumnya.

Kamu dan aku, bersama kita bisa saling menempatkan kepentingan satu sama lain. Kita tidak saling mementingkan kebutuhan sendiri-sendiri. Dan untuk itu, aku mengucapkan terima kasih serta maaf karena banyak waktu yang terbuang karena ini.
Terima kasih karena telah mengingatkan setiap kesalahanku dan mengajariku untuk jadi lebih baik.
Meski aku berbuat salah, kamu tidak pernah mengungkapkan kata "sudah kubilang". Sebaliknya, kamu merangkul diriku, menuntunku dan mengajariku untuk menjadi lebih baik. Aku bersyukur memiliki orang seperti dirimu.
Terima kasih karena telah memikirkanku.

Setiap pesan darimu, meski hanya pesan sederhana seperti "hi" telah membuat diriku bersemangat. Rasanya menyenangkan ada kamu yang selalu memperhatikan diriku selain orang tuaku.
Terima kasih karena tidak menghakimi diriku.

Aku tahu, aku tidak bisa 100 persen membuat keputusan yang bagus. Jika keputusanku salah, kamu juga tidak pernah menghakimi diriku. Terima kasih untuk itu, karena telah mengasihi dan tidak menghakimi diriku.
Terima kasih karena telah menjadi teman sejatiku, meski terkadang kita terpisah jauh.
Terkadang, jarak memang memisahkan kita. Ada kalanya kita tidak saling kontak karena kesibukan satu sama lain. Tapi aku tahu, setiap aku butuh, kamu selalu ada untuk aku meski kita terpisah jauh.

Terima kasih untuk setiap pesta dan acara pergi, serta terima kasih kamu selalu ada meski aku sedang sedih. Kita berjanji, susah senang, kita selalu bersama. Aku percaya, segala rahasiaku selalu aman bersamamu.
Terima kasih untuk semua memori bahagia yang bersama kita ciptakan.
Ada setiap momen di antara kita, entah momen itu bahagia atau tidak, dan kita tidak pernah peduli akan hal itu. Terima kasih karena sudah bersedia sharing cerita-cerita bahagiamu padaku. Tak bisa kubayangka, hidupku tanpamu pasti tidak akan bahagia dengan berbagai pengalaman yang seru.
Terima kasih karena selalu menolongku, meski terkadang hal itu membuatmu tak nyaman.
Aku tahu, ada beberapa permintaanku tidak membuatmu nyaman. Tapi, kamu tidak peduli akan hal itu. Meski jam sibuk dan kamu sudah memiliki janji lain, kamu mau membatalkannya untukku yang sedang bermasalah. Terima kasih untuk segala pengorbananmu ini.
Terima kasih karena selalu percaya padaku dan selalu menyemangati aku dikala aku putus harapan.

Terkadang kamu juga mendengarkan cerita-cerita yang buruk tentangku. Namun aku tahu, kamu percaya padaku dibandingkan dengan gosip-gosip buruk di luar sana. Terima kasih, kamu tetap menyemangatiku di kala masa ini.
Terima kasih karena telah menyayangiku dan menganggapku sebagai bagian dari keluarga.

Kuucapkan terima kasih ini juga untuk keluargamu karena telah menganggapku sebagai bagian dari keluarga juga.
Terima kasih, karena selalu sabar dan memaafkanku meski kita sering bertengkar.
Aku tahu, terkadang aku juga tidak sepenuhnya terima dengan pendapatmu. Tak jarang juga kita berargumen untuk sesuatu hal yang simple. Namun terima kasih, karena pertengkaran kita tidak pernah berakhir buruk. Terima kasih, karena selalu mau memaafkan diriku.
Terima kasih, karena mau mendorongku untuk menjadi yang terbaik.
Selain orang tuaku, hanya kamulah yang paham dimana bagusnya diriku dan apa yang bisa aku lakukan. Terima kasih karena mau membantu dan mendorongku untuk lebih baik. Tanpamu, aku tidak akan menjadi seperti ini.
Terakhir, terima kasih karena TELAH MENJADI DIRIMU!

Ya, dirimu! Terima kasih telah menjadi dirimu apa adanya. Terima kasih karena tidak berpura-pura menjadi baik. Dan terima kasih karena telah lahir di dunia ini sebagai sahabatku.


















