Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tanda Kamu adalah Si Tukang Pamer, Ayo Berubah!

unsplash.com/Alex Blăjan
unsplash.com/Alex Blăjan

Pamer terutama di media sosial menjadi hal yang sering kita temukan saat ini, bahkan dianggap sebagai hal yang wajar oleh banyak orang. Meski begitu, yang namanya pamer tetap pamer. Baik itu di dunia maya atau dunia nyata, keduanya sama-sama tidak baik.

Sedihnya banyak orang yang justru tidak sadar jika dirinya sudah berubah jadi si tukang pamer. Apa kamu juga salah satunya? Coba cek 7 tanda di bawah ini ya!

1. Kamu selalu mengalihkan pembicaraan ke diri sendiri

unsplash.com/Mimi Thian
unsplash.com/Mimi Thian

Ketika sedang ngobrol bersama teman-teman, si tukang pamer akan selalu berusaha mengalihkan pembicaraan ke dirinya sendiri. Normalnya saat salah satu teman sedang membicarakan tas baru yang dia miliki, kita akan dengan sabar mendengarkan ceritanya sampai selesai, tapi tidak dengan si pamer.

Mereka enggak punya waktu untuk mendengarkan semua cerita temannya sampai selesai. Alih-alih mendengarkan dengan sabar mereka akan berusaha keras untuk mengalihkan pembicaraan kepada dirinya. Tentang dia dan semua tas terbaru yang dia miliki.

2. Kamu melakukan segalanya hanya agar terlihat keren

unsplash.com/João Silas
unsplash.com/João Silas

Orang melakukan apa yang mereka mau, bukan agar dilihat orang tapi karena itulah yang mereka suka. Hal yang sebaliknya justru terjadi kalau kamu suka pamer. Sebelum melakukan sesuatu, kamu memikirkan dengan baik bagaimana reaksi orang lain. Dan sebagai si tukang pamer, kamu jelas tahu bagaimana cara membuat orang disekitar kagum dengan apa yang kamu lakukan.

Kamu tidak pernah menjadi dirimu sendiri, kamu tidak pernah melakukan apa yang kamu mau. Oke pada akhirnya kamu memang kelihatan keren, tapi anehnya meski banyak orang memujimu tapi toh kamu tidak pernah merasa senang. 

3. Semua hal yang ada di media sosial adalah pamer

unsplash.com/Thought Catalog
unsplash.com/Thought Catalog

Fungsi utama media sosial adalah untuk menjaga hubungan pertemanan tetap terjaga, sekaligus untuk menemukan teman dari berbagai negara. Membuat yang jauh jadi terasa dekat.

Tapi seiring berjalannya waktu, fungsi media sosial mulai berubah menjadi lahan untuk pamer. Coba deh cek media sosial kamu, apakah kamu sudah berhasil menjaga pertemanan kamu, atau jangan-jangan isinya hanya tentang barang apa saja yang kamu miliki, lengkap dengan merek dan harganya.

4. Kamu tidak bisa berhenti memamerkan barang terakhir yang kamu beli

unsplash.com/Kevin Grieve
unsplash.com/Kevin Grieve

Punya tas branded keluaran terbaru, wajar kalau kamu merasa gatal untuk memamerkannya pada orang lain. Kalau kamu bukan tukang pamer, kamu pasti bisa menahan diri untuk tidak pamer terlalu banyak. Tapi kalau setiap membeli tas baru kamu selalu mempostingnya di media sosial, jelas kamu adalah si tukang pamer.

5. Bukan cuma suka bikin orang kagum, kamu juga selalu haus akan pujian

unsplash.com/Alex Holyoake
unsplash.com/Alex Holyoake

Siapa sih orang yang enggak suka dipuji? Semua orang pasti senang kalau ada orang yang memujinya. Entah untuk penampilan, atau pekerjaan yang sudah dia lakukan. Tapi tidak berarti kamu harus selalu menerima pujian untuk semua hal yang kamu lakukan.

Orang yang tulus akan selalu bekerja sepenuh hati karena mereka sadar akan tanggungjawabnya. Saking seriusnya bekerja, mereka bahkan tidak punya waktu untuk memperhatikan orang sekitarnya. Sedangkan mereka yang suka dipuji tidak suka rahasia. Karena itu tidak heran kalau dia selalu berusaha agar orang lain melihat apa yang dia lakukan.

6. Kamu memandang orang dari status sosialnya

unsplash.com/Elevate
unsplash.com/Elevate

Si tukang pamer bukan hanya suka memamerkan apa yang dia punya, tapi juga cenderung memandang orang dari status sosialnya. Hanya karena kamu mampu beli mobil, dan dia berjalan kaki kemana-mana lantas membuat kamu meremehkan bahkan menganggap derajat mereka lebih rendah dari dirimu.

Ingat, setiap orang memiliki hidup yang berbeda. Ada yang kaya, sederhana, atau kekurangan. Ada yang sukses meraih pendidikan tinggi, ada yang pendidikannya standar, bahkan tidak bersekolah sama sekali.

Tapi terlepas dari keadaannya, mereka masih manusia sama dengan dirimu. Jadi pastikan kamu memperlakukan mereka sama seperti kamu memperlakukan semua orang terdekatmu. 

7. Kamu merasa marah setiap kali ada orang lebih darimu

unsplash.com/Nick Karvounis
unsplash.com/Nick Karvounis

Saat seorang teman bisa mendapatkan sesuatu yang lebih baik darimu, kamu seharusnya ikut merasa senang bersamanya. Seseorang bisa dikatakan sebagai teman ketika dia merasa sedih dengan kesedihan temannya, dan senang ketika temannya juga senang.

Tapi kalau mendengar berita itu justru hanya membuat kamu panas sudah pasti kamu adalah si tukang pamer, karena mereka yang suka pamer tidak akan pernah mau kalah dengan orang lain termasuk teman-temannya sendiri. Mereka akan berusaha menunjukkan bahwa dirinya adalah yang terbaik dalam hal apa pun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Lia
EditorLia
Follow Us

Latest in Life

See More

Dolorem ut similique fugit amet provident ut perferendis suscipit m

01 Des 2025, 15:19 WIBLife