Hidup di dunia ini memang banyak sekali warna dan rasanya. Kadang sedih, kadang bahagia, kadang biasa saja. Mungkin di antara kamu sering bingung dan bertanya-tanya, sebenarnya kita hidup di dunia ini buat apa, sih? Saking kerasnya memikirkan hal tersebut, akibatnya malah jadi stres sendiri.
Yuk, sekarang refleksi dulu. Tenangkan dirimu dan ingatlah lima hal di bawah ini mengenai kehidupan dunia. Semoga bisa membantu meredakan stresmu.
Kita sering lupa bahwa dunia ini isinya ada banyak manusia, hewan, dan tumbuhan. Yang bikin kita sering merasa cemas adalah karena kita ingin semua hal terpusat pada kita. Apa-apa harus tentang kita, seluruh dunia harus tahu apa yang sedang kita alami.
Ayo, ingat lagi bahwa di samping kita pun ada orang lain yang sama-sama berjuang menjalani hidup.
Dengki dan iri itu asalnya dari pandangan kita terhadap kondisi orang lain. Seringkali kita membandingkan diri dengan kehidupan orang lain tersebut, khususnya mereka yang memiliki apa yang tidak kita punya.
Pahamilah lagi bahwa setiap orang punya jalan hidup sendiri, jadi kehidupanmu pun gak harus sama dengan mereka. Perbedaan-perbedaan keadaan yang kita hadapi semestinya bisa saling menguatkan satu sama lain, bukan menjatuhkan.
Iri itu tidak ada gunanya. Alangkah lebih baik jika kita lebih fokus pada kehidupan sendiri. Memperbaiki hal yang menurut kita salah sehingga bisa mencapai apa yang diinginkan.
Kita gak akan mendapatkan sebuah masalah di luar kemampuan kita menghadapinya. Jadi, tenang aja, semua masalah yang terjadi padamu pasti ada penyelesaiannya. Kamu cukup punya pemikiran bahwa masalah tersebut bukanlah masalah yang harus dibesar-besarkan, gak harus melibatkan banyak orang, dan kamu bisa menghadapinya dengan tenang.
Untuk punya pemikiran seperti ini kita gak harus membandingkan dengan kondisi orang lain, kok. Kita selalu punya pilihan bagaimana memandang sebuah masalah. Kalau kehilangan uang sebesar 5.000 rupiah kamu anggap sebagai masalah yang besar, ya pada proses penyelesaiannya nanti pun akan rumit. Kamu jadi sangat repot mencari di mana uang tersebut sampai ketemu, akhirnya waktumu banyak terbuang.
Sedangkan jika kamu punya pemikiran bahwa suatu ketika uang tersebut akan terganti, kamu mengikhlaskannya hilang, permasalahan pun tidak menjadi besar. Kamu akan lebih tenang menjalani hidup dan melakukan aktivitas produktif dengan lancar.
Kadang saat kita udah memiliki apa yang diinginkan, misalnya memenangkan suatu kompetisi, kita jadi bangga sekali pada diri sendiri. Lantas menunjukkan prestasi itu di media sosial yang tujuan paling utamanya adalah agar orang-orang tahu kemudian mengapresiasi kita. Mungkin sekali-dua tidak apa-apa, tapi kalau terlalu sering memamerkan apa yang sudah kita raih rasanya itu gak tepat.
Semua perolehan dan apa yang kita miliki sekarang itu sebenarnya cuma titipan. Lebih jauhnya lagi, titipan itu sebagai bentuk ujian apakah kita bisa menggunakan hal-hal tersebut demi menjadi manusia yang lebih rendah hati atau malah tambah sombong.
Toh, sewaktu mati nanti semua yang kita punya di dunia ini gak dibawa sampai ke liang kubur. Ya, jadi buat apa sombong?
Pada akhirnya, sebenarnya tujuan hidup adalah menjadi pribadi yang baik, entah untuk diri sendiri maupun sesama manusia dan makhluk lain yang tinggal di dunia ini. Jadi, sebenarnya ini bukan soal harta atau impian yang kita punya sekarang.
Oke, kita perlu uang untuk hidup. Tapi, jika fokus kita cuma buat uang, kita bisa saja jadi lupa dengan manusia lain yang juga hidup di dunia ini. Selama kita bisa menjadi pribadi yang baik, rendah hati, dan tidak dengki, hidup di dunia ini gak akan sulit, kok.
Dan yang paling penting, kalau gak mau stres menjalani hidup ini, kamu harus mengatur pola pikir. Segalanya gak harus dibikin ribet. Paling mudah adalah pikirkanlah jika hal yang akan kamu lakukan itu bisa membuatmu lebih terluka dan mengeluarkan energi lebih banyak, berarti kamu harus meninggalkannya.
Semuanya kembali pada dirimu. Semangat, ya!