Ketika mendengar sebutan ekstrovert pikiran kita pasti langsung tertuju pada orang-orang yang ceria dan aktif dalam bersosialisasi. Berbeda dengan mereka yang introvert, ekstrovert selalu tampak penuh energi dan menyebarkan aura positif kemana-mana.
Namun tahukah kamu kalau seorang ekstrovert juga bisa terkena depresi dan stres, hal itu juga akan sangat berdampak pada dirinya. Kalau ingin tahu seperti apa saja efek depresi pada dirinya maka simak pembahasan berikut ini ya.
Efek atau dampak yang pertama ialah dia akan menarik diri dari orang di sekitarnya. Jadi jika kamu melihat kalau temanmu yang ekstrovert pelan-pelan menjauh dari keramaian maka pasti ia sedang tidak baik-baik saja. Semua orang butuh ruang sendiri ketika depresi, termasuk juga dirinya.
Lalu dampak mendalam lainnya ialah ia berubah jadi tidak banyak bicara. Sudah sewajarnya kalau seorang ekstrovert merupakan sosok yang aktif berbicara, suka bercanda dan bergurau. Tapi ketika depresi menyerang, dirinya pun menjadi pendiam. Hal ini akan sangat terlihat karena stres atau beban pikiran yang berat membuatnya kehilangan mood.
Dan jika depresi yang dialaminya parah maka lingkaran pergaulannya pun berubah. Sebagian orang ekstrovert mungkin menarik diri dan menjadi tertutup, namun sebagian yang lain justru melampiaskan depresinya dengan berpesta dengan orang-orang baru. Meski pada kenyataannya hal itu bisa membuat depresinya semakin parah.
Kemudian emosinya juga akan sulit dikendalikan. Sebab dia yang ekstrovert umumnya adalah orang-orang yang ekspresif. Maka ketika ia depresi, emosinya pun jadi berubah kacau dan kerap mudah sekali marah. Jika begini, orang-orang di sekitarnya pasti tahu kalau ia sedang dilanda stres.
Dan yang terakhir adalah ia bisa berubah menjadi membenci dirinya atau hidupnya sendiri. Depresi itu masalah yang cukup berat, termasuk pada seorang ekstrovert sekalipun. Dan jika tidak bisa menanganinya dengan baik maka dapat berdampak pada membenci diri sendiri.
Itulah beberapa dampak mendalam pada diri seorang ekstrovert jika depresi. Terlepas dari ia seorang ekstrovert atau pun tidak, depresi tetaplah masalah yang sangat membebani hidup.