Ternyata Ini 6 Sebab yang Bikin Anak-anak Kecanduan Smartphone

Sangat mudah kita jumpai saat ini anak-anak yang amat erat dengan smartphone yang dipegangnya. Bahkan jika tidak diberikan maka akan menangis, ngambek, bahkan marah. Padahal smartphone tidak melulu berpengaruh baik bagi tumbuh kembang anak.
Bisa kita lihat anak-anak di sekitar kita yang telah terkena pengaruh negatif smartphone, mereka tampak mengalami kemunduran dalam daya respon dan fokus, jalinan komunikasi menjadi sulit dikendalikan, sering meluapkan emosi yang agak berlebihan. Ini tentu tidak baik bagi masa tumbuh kembangnya. Yang menjadi pentanyaannya sekarang adalah, apa yang menyebabkan anak kecanduan smartphone? Di bawah ini jawabannya:
1. Diberi keleluasaan oleh orangtua

Tidak ada salahnya jika orangtua mengenalkan teknologi pada anak karena si orangtua juga sudah menggunakan teknologi dalam kesehariannya dan si anak mengetahuinya.
Namun yang menjadi masalah adalah jika si anak diberi kebebasan menggunakan smartphone di saat belum benar-benar membutuhkan dan memang belum waktunya.
Maka di sinilah dibutuhkan pentingnya peran orangtua untuk mengalihkan perhatian anak dari smartphone menuju hal-hal positif yang berpengaruh baik bagi perkembangan fisik dan kecerdasannya.
2. Bentuk yang menarik dan multi fungsi

Dengan beragam aplikasi di dalamnya seperti permainan yang menyuguhkan tampilan yang memukau serta tambahan efek suara yang asyik, anak-anak menjadi semakin tertarik bahkan betah berjam-jam hanya duduk atau berbaring sambil memainkannya.
Bahayanya adalah jika si anak menjadi lupa waktu, kapan harus makan, mandi, beribadah, belajar, dan melakukan kegiatan pokok lain. Jika melakukan kegiatan pokok saja sudah malas atau lupa, bagaimana mereka bisa belajar mandiri dengan baik?
3. Bisa digunakan tanpa bantuan banyak orang

Saking mudahnya memainkan smartphone, hingga tak membutuhkan kehadiran bantuan banyak orang. Berbeda jika ingin bermain sepak bola, petak umpet, atau permainan lainnya yang membutuhkan keseruan dengan banyak orang.
Seringkali hal inilah yang menimbulkan dampak negatif bagi kondisi tubuh si anak, selain menjadi cenderung malas bergerak, juga akan mempengaruhi imunitas tubuh karena lemak tidak keluar melalui keringat. Sedangkan untuk berkeringat tentu dibutuhkan banyak bergerak.
4. Dianggap tidak berisiko menyakiti fisik

Daripada jika bersepeda nanti takut keadaan lalu lintas yang ramai, daripada nanti sepak bola lalu cedera kaki misalnya, tak jarang orangtua menjadi salah berasumsi. Orangtua menganggap bahwa lebih baik anak diberi pegangan smartphone agar tidak rewel dan betah diam di rumah.
Padahal hal yang demikian justru menghambat kemampuan anak dalam berinteraksi dengan lingkungan, sehingga anak akan memilih untuk menghabiskan waktu dengan smartphone-nya, bukan dengan lingkungan dan teman-temannya.
5. Tidak ada batasan tempat dan waktu Menghindari pertikaian dengan teman

Bukanlah hal yang bijaksana jika memberi kebebasan anak memainkan gawai dengan alasan menghindari pertikaian dengan temannya. Karena mengawasi kegiatan si anak terhadap smartphone-nya bukanlah hal mudah.
Tugas orangtua adalah menanamkan rasa empati dan menghargai pada anak, karena melalui smartphone tentu tidak seperti keadaan di dunia nyata.
6. Tidak ada batasan tempat dan waktu

Kemudahan smartphone yang sangat praktis bisa dibawa ke mana saja dan tidak makan banyak tempat juga bisa digunakan kapan saja tanpa batasan waktu menjadi alasan mengapa gawai menjadi alat komunikasi pilihan utama masa kini.
Tinggal kita yang harus pintar-pintar mengendalikan penggunaan smartphone pada diri sendiri juga anak-anak, jangan sampai kecanduan gawai menjadikan tumbuh kembang dan kecerdasan anak terganggu.