Orangtua mana yang tidak bahagia melihat anaknya tumbuh hingga dewasa. Seiring menyaksikan pertumbuhan anaknya, waktupun berangsur berputar dan orangtua semakin bertambah usia.
Pertumbuhan anak juga turut mengubah kebiasaan sehari-hari. Orangtua memiliki kekhawatiran ketika anaknya bertambah dewasa.
Semakin dewasa seseorang akan memiliki tuntutan hidup yang lebih banyak. Sehingga dia akan lebih sibuk mengurusi segala tantangan yang ada. Seperti kuliah, bekerja dan menjalani hidup ala orang dewasa lainnya. Orangtua pun merasa waktu untuk melakukan hal bersama menjadi berkurang. Mengingat ketika masih kecil, semua dilakukan bersama.
Ketika anak masih kecil rumah penuh dengan canda tawa dan tumpah tangis secara beriringan. Namun suara anak perlahan semakin pudar seiring tumbuh kembangnya menjadi dewasa. Hal ini membuat orangtua menjadi kesepian di rumah ketika melihat album kenangan peristiwa masa lalu.
Semakin renta, orangtua pun khawatir kelak ketika dirinya tidak berdaya melakukan aktivitas sehari-hari. Pertanyaan siapa yang akan merawatnya seringkali hinggap di benaknya. Jauh dari anak yang merantau menjadi menambah kekhawatiran tersebut.
Ketika anak sudah berkeluarga, memiliki pasangan dan anak, pastinya prioritas dan tanggungan dalam hidupnya menjadi bertambah. Dengan kesibukan anaknya tersebut, orangtua diam-diam takut jika anaknya jarang mengunjungi.
Apalah daya jika orangtua tidak kuat menahan rindu pada anaknya di perantauan. Badan sudah renta menjadikannya sulit untuk menjenguk anaknya, sehingga hanya bisa berdiam diri di rumah saja, menunggu kedatangan anak tercintanya.
Itulah kekhawatiran orangtua ketika anaknya menjadi dewasa. Ingatlah dulu orangtua yang memahami segala keinginan dan kebutuhan kita, sudah menjadi seharusnya untuk lebih peka dalam memahami orangtua sehingga mereka menikmati masa tua yang bahagia.