5 Cara Mempersiapkan Anak Pertama Sebelum Adiknya Lahir

Supaya anak pertama tak cemburu, orangtua bisa memberitahu soal kehadiran adiknya dari usia kehamilan sedini mungkin. Lepas dari trimester pertama, tunjukkan foto usg si adik ke kakak. Ajak kakak ke rumah sakit setiap kali memeriksakan kehamilan. Jika ibu sedang diperiksa, tugas ayah untuk menjelaskan ke kakak bagaimana bentuk adiknya, mana jarinya, mana kepalanya, dan lain sebagainya.

Bukan cuma itu saja, setiap kali adik ada pergerakan, ajak kakak untuk memegang perut ibu dan menyapa si adik. Komunikasikan kepadanya arti setiap gerakan tersebut. Ajari kakak juga untuk dengan lembut memegang perut ibu, supaya nanti dia juga bisa dengan lembut bermain dengan adiknya. Memberitahu dia sejak usia kehamilan sedini mungkin, bisa mengurangi sifat cemburu yang datang bersama si adik.

Orangtua sesekali perlu ajak si kakak belanja bersama barang untuk si adik. Misalnya, membeli baju atau mainan. Biarkan kakak memilih baju yang akan digunakan adiknya ketika lahir. Ketika si adik lahir, tugas ayah untuk memberitahu kalau adik senang dengan pilihannya. Dengan begitu, dirinya akan bangga sehingga tidak marah dengan si adik.

Orangtua juga bisa melibatkan kakak dalam pemilihan nama untuk si adik. Jangan minta si kakak memikirkan dari awal, tapi bisa minta dia pilih dari nama yang sebelumnya sudah dibuat oleh orangtua.

Pemikiran kalau bakal berbagi kasih sayang orangtua dengan si adik bisa membuat kakak cemburu lho. Mengingat sebagai anak pertama, dia terbiasa merasakan kasih sayang penuh dari kedua orangtuanya. Karena itu saat si kakak menolak berkomunikasi soal adik atau menghindari saat orangtua menunjukkan barang-barang si adik, jangan paksa dia. 

Sebaliknya, jika dia bertanya soal si adik, kedua orangtua perlu dengan sabar menjelaskannya. Kasih tahu dia, kalau adanya adik berarti ada yang menemaninya bermain saat kedua orangtua sibuk. Ajarkan juga ke dia rasa tanggung jawab untuk menjaga adiknya.

Tiga bulan terakhir adalah waktu yang sangat krusial, karena perut ibu sudah makin besar dan si adik tak lama lagi akan segera datang. Di trimester terakhir ini, penting bagi orangtua untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak pertama. Caranya bisa macam-macam, misalnya pergi liburan bersama, atau bermain di mall.

Menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak pertama akan memberikan dia rasa percaya diri kalau hubungannya dengan orangtuanya tidak akan terganggu meski adik sudah lahir. Orangtua juga bisa bilang seperti ini ke anak pertama, "Ibu atau ayah akan selalu sayang kakak, tapi nanti saat adik lahir, gilirannya kakak untuk selalu sayang ke adik."

Pada saat adiknya lahir, orangtua pasti sibuk dan tidak bisa menemani kakak bermain. Karena itu sebelum adik lahir, anak pertama perlu dibiasakan untuk bermain sendiri tanpa ada yang menemaninya. Caranya mudah, jika melihat anak pertama sudah bermain sendiri, jangan dekati dia. Biarkan dia tenggelam dalam imajinasinya bersama mainannya.

Atau jika anak pertama mengajak ibu atau ayah bermain bersama, orangtua bisa mengajarinya dengan kalimat seperti ini, "Ayah atau ibu sedang sibuk, kamu mau bantu atau kamu mau bermain sendiri?" Dengan kalimat seperti itu, bukan berarti kamu sebagai orangtua mengusirnya. Tapi hal ini akan mengajarinya kalau kedua orangtua tidak bisa selalu menuruti keinginannya untuk bermain bersama.

Tentu kedatangan anak baru akan menambah tantanganmu sebagai orangtua. Dengan mempersiapkan anak pertama sejak usia kehamilan sedini mungkin, akan mengurangi rasa cemburu dan justru menumbuhkan rasa sayangnya pada adik. Namun ingat, jangan paksa dia ya. Percayakan dan tetap bimbing anak pertama selama proses perubahan ini.