5 Alasan Mengapa Korea Selatan Memiliki Pendidikan yang Ketat

Bukan rahasia umum lagi bila siswa di Korea Selatan dapat dikatakan memiliki jadwal yang cukup padat khususnya berkaitan dengan pendidikan yang sedang dijalani. Tuntutan pendidikan tersebut membuat banyak siswa harus melakukan aktivitas lain seperti bimbingan belajar tambahan, les, dan lain sebagainya setelah selesai belajar di sekolah.

Mungkin di beberapa negara, hukuman fisik masih dianggap tabu bahkan sudah mulai dihilangkan dari budaya pendidikan. Namun tidak demikian dengan pendidikan di Korea Selatan. Mereka masih memberlakukan hukuman fisik sehingga membuat para murid cenderung lebih patuh dan segan terhadap guru di sana. Meski begitu, hukuman fisik di Korea Selatan masih dalam batasan wajar untuk mendidik dan mendisiplinkan para murid.

Para orangtua di Korea Selatan memiliki peranan yang cukup krusial dalam sistem pendidikan di sana. Mereka cenderung akan mendorong anak-anaknya untuk fokus belajar sebab cita-cita yang ingin dicapai. Dengan begitu, tak heran bila para murid di Korea Selatan sangat serius dan belajar dengan giatnya.

Bila di beberapa negara ujian masuk universitas merupakan hal yang biasa dan normal untuk dilalui, namun tidak halnya dengan Korea Selatan. Mereka akan sangat fokus dan bersungguh-sungguh terhadap ujian masuk universitas sebab di sana pekerjaan akan menentukan kehormatan keluarga sehingga para siswa sangat berlomba-lomba untuk dapat lolos di universitas idaman.

Setiap siswa di Korea Selatan sudah terbiasa dengan tuntutan pendidikan dan belajar sehingga tak heran bila mereka tumbuh menjadi pribadi yang kuat akan tekanan. Bila di masa depan, mereka mampu menjadi bibit-bibit yang memiliki etos kerja baik. Tentunya dengan begitu mereka akan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang memuaskan.

Nah, 5 alasan di atas dapat menjadi informasi mengapa pendidikan di Korea Selatan dapat dikatakan sangat ketat bila dibandingkan pendidikan di negara lain. Apakah kamu tertarik untuk belajar di sana?